Sunday, April 22, 2007

siswadi

SMUN 3
Bahan Baku Unik, Untuk Penca¹) Membangun Imperiumnya
Menuju Penca Mandiri Yang Menyongsong Globalisasi.


Penulis
http://ompipit.blogspot.com
ompipit@gmail.com





Indafo (Identifikasi natural dari fakta original)

SMUN bahan baku unik, untuk penca membangun Imperiumnya menuju penca
mandiri yang menyongsong globalisasi.

Hal prinsip yang mendasar sebagai fakta yang natural dan original yang dapat tercatat dari ungkapan subyektif dan obyektif yaitu ada Empat hal yang disebut sebagai SMUN, Nilai, Sikap, Motivasi, Upaya, baik secara pribadi maupun secara kolektif. Bahkan secara universal hal ini juga berlaku, tidak hanya untuk penca tetapi untuk semua.
Namun SMUN punya nilai lain / unik jika pelakunya penca. Hal ini terangkat dari reportase Susi Ivvaty dengan ketua PPCI Siswadi yang ditulis di Kompas tahun 2002.

"Kalau orang lain bisa dan saya tidak bisa, itu wajar. Kalau orang lain bisa dan saya juga bisa, itu satu kelebihan. Yang lebih baik lagi jika orang lain tidak bisa tetapi saya bisa". (kata Siswadi)

Ungkapan ini menjadi inspirasi titik tolak paham untuk mengali potensi penca dengan segala keterbatasannya untuk mengembangkan kemandirian penca, bahkan sangat universal , untuk semua.
Dengan demikian penca bukan hanya sebagai obyek, tetapi juga dapat dikembangkan sebagai subyek yang universal untuk menstimulir nilai, sikap, motivasi dan upaya untuk semua orang.
SMUN juga dapat merupakan wilayah yang sama dapat dijangkau orang penca atau orang tidak cacat.
Dengan fenomena ini penca dapat menjadi sebagai pelaku , sebagai narasumber bahkan sebagai motivator unggul lewat SMUN termasuk orang tuanya, kakak/ adiknya atau suami/istrinya.

”Perlu dicatat penca adalah barisan pertama atau jurukunci dan ahli SMUN yang secara alami menenal perlunya kesabaran , mengenal perlunya ikhlas,mengenal perlunya bersyukur dan banyak lagi berehubungan dengan SMUN” (H.M)


Ada banyak misteri pesan yang melekat pada penca yang perlu ”dibaca” untuk setiap umat yang mencari hikmah dalam berusaha yang terkadang mendapat kesulitan, menghadapi rintangan , penderitaan., ketidak sabaran, kegelisahan.

SMUN dapat digali menjadi bahan yang sangat potensial dan tidak ada habisnya , serta diperlukan semua orang banyak sepanjang jaman.
Tidak ada ”pabrik” SMUN baik didalam negri bahkan diluar negri yang sedahsyat kalu dilakukan penca.

Potensi ini menjadi bahan yang diperlukan dan dapat menjadi bahan dasar yang dapat menumbuhkan industri multimedia, cetak, film, cyber, tv bahkan Institut serta Imperium penca terbesar yang mengglobal.Tidak mustahil.Subhanallah.

Penca hadir menjadi bagian ”alat” Allah SWT untuk cermin kesadaran manusia bahwa masih banyaknya karuniaNya yang masih tak terhitung yang perlu di syukuri (H.M)


Cermati Jepang lebih maju bukan karena luas negaranya atau kekayaan alamnya seperti di Indonesia. Berarti ada faktor lain yang membuat negaranya begitu maju.
Singapura bisa jadi negara makmur dengan wilayahnya yang kecil, karena dukungan prasarana perdagangannya yang hebat berkat perencanaan pelabuhannya yang strategis dan dalam sehingga dapat ditambatkan kapal-kapal besar. Arab Saudi , padang pasir, gurun sahara , Mekah, Madinah menjadi daerah maju yang serba ada juga dari nilai lain bukan kesuburan dan keramahan alamnya. Di Indonesia ada Imperium yang sedang dibangun Ginanjar dengan wadah Grah 149 yang sudah TBK , dibangun lewat ESQnya yang tersohor itu sedang membangun kantornya 16 lantai di Jl S.Parman Jakarta Selatan .
PPCI dengan segenap akses dan banyaknya pihak terkait yang mendukung akan membangun Imperium lewat SMUN, Imperium yang boleh jadi bisa lebih besar karena dapat menjangkau lintas negara, paham dan agama, etnik, dengan jejaring nilai konsep bisnis serta multi industri, multi ahli dan profesi dan industri dibelakangnya. Karena penca sangat luas,universal bahkan hingga dunia hewan dan jasad renik .

Penca sebagai manusia dengan kekayaan nilai SMUN akan dapat membesarkan Imperiumnya secara kolektif jika ada sistem dan institusi serta didukung bersama badan2 penca yang telah ada dan terus bertamabah diseluruh dunia , terlebih dengan suport undang2 peraturan bahkan konvensi internasional yang kondusif.
Baik menyangkut kuota untuk penca sebagai lambang keadilan yang telah tertuang pada UUD 45 telah kita miliki,dll.

Banyak ABRI, baik angkatan udara, laut dan darat telah menjadi pahlawan, rela cacat bahkan mati untuk suatu nilai, nilai yang dikelola dengan sistem dengan institusi. Penca akan menggali dan mengembangkan lewat SMUN dan penca tidak ada ancaman mati langkah dengan SMUN dengan Imperiumnya.

Salah satu SMUN misal saja nilai (tata nilai sebagai value) ternyata sangat banyak ragam yang dapat digali untuk diteladani oleh semua orang dan akan berharga atau berderajat lain jika memiliki suatu nilai tertentu (value) misalnya gigih, trampil, tekun, taat, teguh, tabah, dst yang bernilai spirit, tidak dengan uang atau barang atau jabatan. Siapa tokoh2 yang mempunyai predikat tersebut yang dapat menjadi contoh , atau teladan, tokoh tersebut peluangnya akan banyak dan mudah lahir justru dari penca ¹). Penca punya banyak ladang untuk itu dan punya nilai yang berbeda dengan bukan penca jika dapat berupaya dengan keterbatasan dan mengembangkan kelebihannya, yang bahkan tidak dilakukan oleh bukan penca . Belum ada negara yang maximal mengali dan mengembangkan tentang hal ini lewat pelaku penca dibanding kemajuan nilai keahlian, profesi atau teknologi yang demikian majunya.

Sangat menarik, sangat menjual, sangat mengagumkan, sangat membuat orang terharu untuk menjadi inspirasi kesadaran yang menyentuh dan tidak terlupakan. Terlupakan sebagai mana membaca teori, novel atau nasehat2 atau moto narasi normatif. SMUN yang lahir dari penca sangat ”hidup” dengan jati diri yang dimilikinya, bahkan seolah kekurangannya menjadi gimmic, memberi kekuatan atas kelebihannya walaupun sedikit.
Apalagi yang besar dan terorganisir lewat sistem dalam imperiumnya. figur penca dapat laku ke bank, dunia siar agama, SDM, penerbit, media video, portal internet dan TV .dan industri unik dengan merekrut pekerja saudaranya yang tidak cacat.
Bagaimana lebih jelasnya akan dipaparkan dalam proposal , yang nantinya menjadi pengantar sistem penggerak penca mandiri lingkup nasional dan insyaallah didunia internasional. Dan kita berharap lahir dan berkembang dari Indonesia, sebagai tekad mulia yang tidak dilarang .
Dengan tekad pemahaman tersebut membesarkan harapan untuk dapat melahirkan kekuatan dalam menyusun sistem untuk menciptakan penca mandiri.

Mandiri dalam terminologi penca sangat heterogen walau bahan baku pembentuknya sangat tipikal.

Mandiri pada terminologi panca akan dirumuskan ditetapkan berdasarkan kriteria2 dan tahapan2 yang spesifik.

Bagaimana reward, royalty, tunjangan, nafkah, dukungan, pelatihan, perhatian dalam kehidupan sehari-hari penca bergulir seperti siang dan malam yang silih berganti rutin tertib dan pasti. Masa depan perludisongsong dengan pandangan bahwa aktifitas kerja yang digandrungi adalah yang tidak konvesional, seperti tikang ojek jika tidak kerja tidak ada hasil. Dengan SMUN hasil dan proses serta jatidiri pelaku akan memberi penghasilan bersama Imperium dan sistemnya.

Bagaimana bidang jasa, multi media,cetak,tv,internet, industri, trading, institut , bank, spiritual keagamaan bisa ada dibelakang penca termasuk Muri dan Guiness Book Record , hal ini yang menjadi ”pr” komunitas Imperium PPCI yang akan dibentuk bersama segenap anak bangsa untuk mengangkat membuat jaringan yang luas , global antar negara.

Surya Poloh dengan Medika Media yang merupakan group media yang telah ”bisa” membangun imperiumnya telah memberi inspirasi bagaimana dahsyatnya gerakan imperium medianya berkiprah.Wajar. Luar biasa jika dengan dukungan teknologi, TI dan sistem penca juga dapat bangkit lewat media cetak maupun media lainnya dengan paradigma baru dalam penulisan dan kliping digital dengan M2C2M, Penca akan mempunyai daya saing , daya tarik dan akan menjadi bagian dari informasi yang dicari orang.

Bagaimana langkah penca yang dahsyat pada media cyber dalam mengerakkan penulisan, penerbit,bakat penulis, percetakan internet dan dunia visual lewat M2C2M.yang akan berbahan baku unik SMUN.

SMUN laksana baju untuk metamorfosa penca menjadi manusia yang lebih unggul dan mulia derajatnya dalam proses dan mendapat hasil dari upayanya . Bahkan nota bene banyak fakta penca dapat maju pesat melebihi saudaranya yang tidak penca.(HM)


Dasar inspirasi pemikiran dan bahan rujukan utama ini dari hasil reportase Susi Ivvty dengan ketua PPCI Siswadi yang dituangkan dalam media Kompas tanggal 19 bulan Juni tahun 2002 dengan judul Memandang Cacat Tubuh sebagai Anugerah yang disusun berdasarkan metodologi Indafo sebagai bagian metode M2C2M .

M2C2M dapat dilihat di http://ompipit.blogspot.com


Resume identifikasi esensi tulisan Susi Ivvty dari reportase dengan ketua PPCI Siswadi atas makna dan paham yang terungkap sebagai berikut :
@ anugerah (kata Sis) > SQ
@ gigih (komentar penulis Susi Ivvaty ) > Nilai (Value/tabiat/prilaku)
@ sebagai penca memotivasi orang lain (kata Sis). > Motivasi
@ tidak mengeluh (kata Sis) > Sikap
@ penca butuh dimotivasi (kata Sis) > Motivasi
@ mensyukuri (kata Sis) > Sikap
@ kerja keras (komentar penulis Susi Ivvaty) > Upaya
@ garis hidup tidak seperti yang kita kira (kata Sis) > SQ
@ "Kalau orang lain bisa dan saya tidak bisa, itu wajar. Kalau orang lain bisa dan saya juga bisa, itu satu kelebihan. Yang lebih baik lagi jika orang lain tidak bisa tetapi saya bisa". (kata Siswadi) .”Bisa” akan dipacu lewat sandi terpilih SMUN dengan menjual SMUN sebagai fenomena yang sangat menarik karena esensinya terlontar dari orang yang perlu dimotiasi yang notabene banyak memotivasi penca serta kalangan bukan penca .

Selengkapnya: Baca berikut












Memandang Cacat Tubuh sebagai Anugerah
SIANG itu, di kantornya di Bekasi, Siswadi (44), yang lengan kanannya adalah lengan palsu, tengah mengobrol bersama Tori Hermawan (31), tuna rungu lulusan sebuah universitas swasta di Jakarta jurusan komputer.Siswadi sedang menghibur dan menyemangati Tori, agar tak patah semangat lantaran lamaran kerjanya selalu ditolak di mana-mana.
"Saya pernah coba membuka rental PlayStation, tetapi tidak sukses. Saya hampir putus asa melamar kerja," ujar Tori terbata-bata kepada Kompas yang mengunjungi kantor itu. Dia menambahkan bahwa ia kehilangan pendengaran sejak kelas lima sekolah dasar. Siswadi, Ketua Umum Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI), berkewajiban mengayomi, memberi motivasi, dan yang terpenting memperjuangkan nasib penyandang cacat (penca) yang ada di Indonesia, yang menurut data WHO sekitar 20 juta-an jiwa. Predikat ketua yang disandangnya ini, dianggap Siswadi kelahiran 7 September 1958, sebagai amanah dan panggilan nurani.
"Sebenarnya saya sendiri masih butuh dimotivasi, tapi barangkali sudah garis hidup saya jika saya harus memperoleh kekuatan justru dengan cara memotivasi orang-orang cacat. Cacat ini bagi saya adalah sebuah anugerah," tutur ayah dua anak, Anjar Rino P (20) dan Rizkiani Dian L (11), yang juga tokoh masyarakat di Bekasi ini.
Dia tidak memungkiri, cacat tubuh seseorang hingga saat ini masih sering menjadi kendala untuk berhubungan dengan orang lain. Di Indonesia, boleh dikata hampir tidak ada aksesibilitas ke ruang-ruang publik yang membuat penca semakin merasa terpinggirkan. Begitu persepsi sosial masyarakat yang memandang penca secara negatif. Banyak orangtua malu mempunyai anak cacat dan menyembunyikannya dari publik. Ini terutama melanda mereka yang tinggal di pedesaan.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1998 sebagai pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat menyatakan, aksesibilitas fisik untuk penca di tempat-tempat umum harus diwujudkan lima tahun sejak PP digulirkan yaitu tahun 2003. "Nyatanya, sampai saat ini usaha pemerintah masih nol persen, begitu juga dengan dukungan masyarakat. Infrastruktur aksesibilitas di Stasiun KA Gambir, misalnya, saat ini tidak berfungsi sama-sekali," jelas pengusaha konstruksi yang beristrikan Sri Gandharini, pegawai Dinas P dan K Kota Bekasi itu.
Siswadi berusia 25 tahun tatkala kecelakaan di Semarang merenggut lengan kanannya. Sejak saat itu, Siswadi mengenakan lengan palsu yang terbuat dari karet tahan api yang dilekatkan hingga pundak. Beruntung, tulisan tangan kirinya sejak kecil memang lebih bagus dibanding tangan kanannya sehingga dia tidak perlu lagi melatih tangan kirinya untuk menulis atau membolak-balik buku. Namun, tetap saja satu tangannya harus bekerja dua kali lebih berat. "Waktu itu, saya sedang dalam perjalanan dari Pekalongan menuju Semarang untuk lelang tender sebuah proyek. Mobil yang saya kendarai tabrakan dengan truk di dekat Ungaran. Saat tahu saya kehilangan tangan kanan, saya sempat shock selama beberapa waktu. Apalagi, dokter waktu itu sempat mengatakan bahwa kondisi saya benar-benar kritis dan 70 persen kemungkinan nyawa saya bisa diambil Tuhan," tutur Siswadi mengenang kecelakaan di tahun 1983 itu. Siswadi akhirnya mengetahui dan memahami bagaimana perasaan seorang penyandang cacat, apalagi mereka yang kemudian dikucilkan oleh keluarganya atau diremehkan di masyarakat. Sejak itulah dia bertekad untuk menghadapi hidup barunya dengan satu tangan. Istri dan dua anaknya juga menjadi pelecut semangat kerjanya di bidang jasa konstruksi. Awalnya memang agak risih saat dia harus berjabat tangan dengan seseorang menggunakan tangan kiri. "Namun, lama-lama saya sadar bahwa tangan palsu ini memang sudah menjadi bagian dari diri saya sehingga saya tidak perlu malu," tuturnya.

Sejak saat itu pulalah Siswadi aktif di organisasi PPCI dan melihat jutaan orang cacat yang butuh advokasi lantaran hukum dan budaya di Indonesia tidak berpihak kepada mereka. Dia terlibat dan bergumul dengan berbagai program pelatihan untuk kemandirian orang cacat (terutama yang miskin), seperti perbengkelan (otomotif), kerajinan tangan, hingga komputer. Minimnya dana PPCI tidak membuat Siswadi pasrah. Selain merogoh kantung sendiri, dia juga berkeliling mencari "sponsor" yang mau membiayai kegiatan PPCI hingga program terus berjalan sampai sekarang.
Anggota PPCI yang telah mandiri dan mempunyai keterampilan selanjutnya diuji dalam ajang Abilympic (singkatan dari Ability dan Olympic) mulai tingkat daerah, nasional, hingga internasional. Untuk Abilympic tahun 2003 di India, PPCI telah menyiapkan 20 anggotanya untuk bersaing keterampilan dengan penyandang cacat lain dari berbagai negara.
Oleh karena kegigihan selama belasan tahun itulah,Siswadi dipilih dengan suara bulat menjadi Ketua PPCI lewat ajang Musyawarah Nasional PPCI 2001 di Makassar. Siswadi dinilai bisa mengangkat peran dan harga diri orang cacat di Indonesia. "Saya tergerak melihat orang cacat selalu dipinggirkan. Saya berjanji untuk tidak mengeluh terhadap apa pun cobaan yang diberikan kepada saya. Saya yakin, cacat saya bisa memberikan motivasi untuk orang lain," jelas Siswadi.
Selama 19 tahun hidup dengan satu tangan, Siswadi kini justru mensyukuri cacat tubuhnya. "Bersyukurlah orang yang buta karena terbebas dari melihat hal-hal buruk. Bersyukurlah orang yang tuli karena tidak dapat mendengar kabar buruk. Saya pun bersyukur karena tangan kanan saya tidak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan kelak," tutur Siswadi.
Di Bekasi, Siswadi juga berkiprah di berbagai bidang mulai dari sosial, pendidikan, hingga perekonomian. Berkat kerja keras pulalah akhirnya dia dipercaya sebagai tim perumus visi Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sekaligus. Dia juga menjadi tim perumus pendirian Badan Wakaf Produktif Bekasi, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Daerah Kota Bekasi, dan aktif di Dewan Pakar Pusat Kajian Managemen Strategik.
Lulusan sebuah institut bisnis dan manajemen di Jakarta ini akhirnya dapat membuktikan, Cacat bukan berarti bodoh. Katanya, "Kalau orang lain bisa dan saya tidak bisa, itu wajar. Kalau orang lain bisa dan saya juga bisa, itu satu kelebihan. Yang lebih baik lagi jika orang lain tidak bisa tetapi saya bisa".
***
LEWAT PPCI Siswadi tengah mengusahakan kartu gratis berobat untuk penca yang tidak mampu di seluruh Indonesia. "Saya sudah bertemu dengan Menteri Kesehatan dan beliau juga mendukung. Namun, hingga kini, pemberian kartu itu belum terwujud," ucapnya.
Di bidang politik, dia juga sudah berkali-kali menemui Komite Pemilihan Umum (KPU) untuk mengusulkan pemilu akses bagi penca, yaitu bahwa pemilihan umum harus dapat menjangkau semua pemilih yang Cacat. Bagi penyandang tuna rungu, misalnya, KPU harus menyediakan tulisan untuk pemanggilan dan bukan lewat pengeras suara. Untuk orang yang tuna netra, harus pula ada tanda gambar braille untuk mempermudah pencoblosan. Pengguna kursi roda juga harus mempunyai akses menuju tempat pemilihan suara.
Di bidang ketenagakerjaan, Siswadi menyoroti UU No 4/1997 belum sepenuhnya dijalankan hingga sekarang. Seharusnya, tiap perusahaan menyediakan seorang penca di antara 100 tenaga kerja yang ada. Jika tidak, ada sanksi sebesar Rp 200 juta yang harus dibayarkan sebuah perusahaan.
"Saya tidak tahu apakah ada monitoring untuk hal ini. Buktinya, saya setiap saat selalu mendengarkan keluhan dari penca mengenai susahnya menembus lapangan kerja meskipun mereka sebenarnya mampu. Yang jelas, implementasi UU itu harus dimulai dari pemerintah, misalnya, dengan menyediakan kursi tenaga kerja di BUMN, BUMD, juga pegawai negeri," ujar Siswadi . (Susi Ivvaty)
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0206/19/naper/mema12.htm.

Tanggal 19 Maret 2007 penulis diundang kekantornya untuk bincang2 dan menyambung tali silaturahmi.Tulisan ini juga terlahir setelah penulis mengenal beliau, Siswadi sejak tahun 2002 yang tampil sebagai salah satu masyarakat Bekasi yang peduli dan turut memikirkan pemindahan kota kabupaten Bekasi ke Cikarang. Dan penulis juga pernah bekerja sama dengan beliau dalam gerakan zakat di kota kabupaten Bekasi tahun 2004 .
Akhir kata tulisan singkat ini dikemukakan sebagai ilustrasi penutup dan sebagai awal penggerak, setelah beliau mencanangakan ide dasar untuk memulai memikirkan bagaimana penca dapat mandiri.

Paparan konsep2 lebih strategis akan dibahas , diuraikan dan dituangkan dalam acara presentasi dirapat konsolidasi dan koordinasi antara lembaga PKMS dan PPCI tanggal 2 April 2007 di kontornya di Bekasi , yang kebetulan kedua badan tersebut sendiri dipimpin oleh bapak Siswadi .






Agenda :

- Indafo
- Ide Dasar
- Strategi Dasar
- Sasaran Awal
- Legitimasi Program
- Program Kerja
- Penetapan Pelaksana dan Organisasi
- Pendanaan Dll


Bekasi , 27 Maret 2007








Catatan latar belakang tulisan :

1. Tulisan ini disusun dan di kirim ke kompas sehubungan dengan agenda Ratifi kasi Konvensi Internasional Hak Azasi Penyandang Cacat di kantor PBB di New York USA. (awal april 2007)
2. Memberi semangat dan dukungan kepada penca di Indonesia khususnya dan penca umumnya di seluruh dunia, Dan Mensos RI.
3.Latar belakang penulisan

Saya terima pesan sms dari Pak Siswadi ketua PPCI tanggal 27 maret 2007 jam 8:32 pm

” Ma’af Pak, insya Allah, tgl 29 Mart sd 4 April 07 , kami berangkat ke NewYork, USA, mendampingi Mensos RI untuk Ratifikasi Konvensi Internasional Hak Azasi Penyandang Cacat di kantor PBB, kita jadwalkan setelah tgl 5 April 07, Tksh”

Sebelum sms diatas diterima, saya kirim sms ke Pak Siswadi tanggal 27 Maret 2007 jam 7:56 pm
Isinya : Konf: Hari jumat sore atau senin sore saya berencana kekantor p Siswadi untuk membahas pengembangan ide awal yang ada kaitannya PPCI dgn PKMS

Saya kirim sms diatas karena sebelumnya saya terima sms dari pak Siswadi
Tanggal 24 Maret 07 jam 4:23 pm
Isinya : Alhamdulillah, bagus Pak, Kalau sdh ada konsep, donatur Yayasan Damandiri sudah mengalokasikan anggaran untk PPCI, kita presentasikan,di acc, program jalan.

Sebelum sms diatas diterima, saya kirim sms ke Pak Siswadi tanggal 24 Maret 2007 jam 4:21 pm
Isinya : saya terinspirasi ide p Sis tentang program bagaimana penyandang cacat dapat berusaha mandiri. Untuk itu perlu ada sistem, sistem perlu dibuat, dibuat perlu pelaku dan biaya , biaya perlu dianggarkan oleh pemerintah pemerintah perlu dilobi lewat seminar2 bisa diprakarsai lewat LSM atau lain2, prakarsa perlu tekad kita di 2007 ini, saya bersedia buat konsep awalnya untuk itu,

Saya kirim sms diatas setelah penulis diundang dan hadir kekantornya untuk bincang2 dan menyambung tali silaturahmi Tanggal 19 Maret 2007.
Pada pertemuan bincang2 itu salah satu isinya beliau mencanangakan ide dasar untuk memulai memikirkan bagaimana penca dapat mandiri. Setelah itu saya mencari dan pelajari makalah tulisan yang berkaitan dengan penyandang cacat khususnya yang terkait dengan kiprah pak Siswadi dalam PPCI . Saya menemukan lebih dari tiga puluh tulisaan dari tahun 2002. Khusus untuk tulisan2 ini penulis pilih satu yang sangat mencerminkan ada konteksnya dengan tema ide dasar p Siswadi dengan interpretasi penulis yang sangat mendasar. Di dalam tulisan tersebut ada esensi benih yang relevan untuk dioperasionalkan lewat sistem dan melibatkan komunitas PPCI dan perorangan atau organisasi2 lainnya didalam wadah khusus yaitu IPCI, Imperium PCI
Walaupun UUD 45 pasal 35 belum dapat di wujudkan (di Belanda, semua warga negaranya akan dapat tunjangan hidup dan papan walupun tidak bekerja) namun mimpi tidak ada yang melarang lewat konsep Imperium PCI Insya Allah, Imperium PCI menjadi ”Negara” yang akan mewujudkan kemandirian Penca


Folow UP

Tanggal 5 April 2007 jam 17 dilakukan presentasi dikantor Pak Siswadi dan didampingi oleh Pak Indra .Dia merasa baik , seperti yang dituturkan kepada penulis di akhir presentasi.
Sebelum presentasi penulis kemukakan bahwa konsep ini disusun sebagian terinspirasi dari hampir makalah yang diunduh dari internet dengan kata kunci Siswadi Penca. Dan tulisan ini semua disusun dengan M2C2M.

Pasca presentasi : 17 April 2007

Penulis kirim sms kepada Siswadi :

Pak betul2 bagus
Sabar
Iklas
Syukur
Wajib
Akal
Doa
Ikhtiar

Dijawab : Siswadi

Terimakasih Pak Havid
Pak betul2 bagus
Sabar
Iklas
Syukur
Wajib->Wara’=terpelihara dari hal2 yang subhat(yg tidak jelas)
Akal -> Amal jariyah=kebaikan yang berkelanjutan
Doa -> Dzikir
Ikhtiar -> Iman, Islam & Ikhsan

Dijawab : Havid

It’s very good
Sabar
Iklas
Syukur
>Wara’=terpelihara dari hal2 yang subhat(yg tidak jelas)
> Amal jariyah=kebaikan yang berkelanjutan
> Dzikir
> Iman, Islam & Ikhsan

Dijawab : Siswadi

Tksh, Pak. Uraian tsb.
dimaksudkan sbg
latihan/ikhtiar
Internalisasi diri &
do’a untk menuju
”siswadi habits”

Dijawab : Havid

That’s yours SMUN
Marketable and beautiful
Very interesthink

Dijawab : Siswadi

Alhamdulillah, mohon
sama sama kita
kembangkan ide tsb.
Tksh


Untuk dapat mensingkronkan antara presentasi penca mandiri, ide2 pak Siswadi dan mendorong langkah program tersebut penulis smabil makan siang kembali menyampaikan ide kepada Pak Siswadi lewat sms.

Dikirim sms oleh penulis:

Usul: Ide (pengantar
penca mandiri) kita
gerakkan
Muri ”penca top”
Untuk momen relegius
kita siapkan festifal
gelar 100 kaligrafi
(Basmallah) dengan
peserta 100 penca
(draft 100 macam
kaligrafi sudah saya
siapkan)

Dan saya susulkan info selanjutnya kepada pak Siswadi liwat sms :

Info: di dunia tercatat
170 macam kaligrafi
Basmallah jadi akan
bertambah 100 dari
PPCI

Dijawab Pak Siswadi :

Ok, setuju Pak, terima
kasih.

artis shalat

Judul

ARTIS SHOLAT IDOLA KAMU
ASIK

M2C2M
M2C2M
Tulisan karya karya abadi yang perlu dilestarikan dengan M2C2M


suara azan yang mengalun syahdu, sanggup menggetarkan relung hati saya yang paling dalam. Hati saya yang resah, seperti di sirami kesejukan. Batin terasa damai dan tenteram.
Sejak peristiwa itulah saya menjadi sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang melaksanakan shalat di Masjid Agung Al-Azhar
(Chica Koeswoyo)
Hak cipta dilindungi oleh Allohu Subhanahu wa Ta'alaTIDAK DILARANG KERAS mengcopy, memperbanyak, mengedarkanuntuk kemaslahatan ummat syukur Alhamdulillah sumber dari swaramuslim dicantumkan http://ompipit.blogspot.com/



''Awalnya, saya hanya melihat orang-orang yang pergi ke masjid dan belum menunaikan shalat”,
shalat,
” pertama rasanya malu”
(Gito Rollis)
http://www.suaramerdeka.com/harian/0404/17/nas12.htm


”Dian itu di dalam mobilnya, berisi mukena dan sajadah, jadi ketika ke rumah pun alat salatnya itu sering dibawa-bawa. Saat itulah ketika Dian(Nitami) mendirikan shalat magrib, hati saya terketuk.”
(ANNISA MONICA OEMARDI )
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/23/ramadan03.htm

Sejak kecil ia (Eko Patrio)
terbiasa berbaur dengan semua kalangan. Suatu saat ia ikut shalat dan mengaji di musala, di lain waktu ia main kartu bersama para penjambret!
(Serial Femina)
http://www.femina-online.com/serial/serial_detail.asp?id=55&views=48

M2C2M
Tulisan karya karya abadi ini patut untuk dilestarikan dan berusaha tidak banyak mengedit nya.
M2C2M tidak saja hanya melestarikan tulisan karya yang bersifat abadi, tetapi berusaha untuk mengaktualisasikannya. Diharapkan dengan M2C2M merangsang penulis baru tetapi juga memudahkan penulis diera digital.
M2C2M bentuk metamorfosa penulisan era digital dengan sumber materi dari kliping digital . Kliping digital baik mengunduh dari browsing di internet maupun bentuk lainnya. Dari pilihan thema yang ditetapkan , dapat memilih materi atau bahan dengan mengunduh lewat searc engine dengan pilihan kata yang relevan.
Bagai mana mengelola materi yang telah terkumpul dari awal hingga dapat disajikan dapat melihat contoh
ASIK
ARTIS SHOLAT IDOLA KAMU
atau lihat-lihat di
http://ompipit.blogspot.com/
klik disini



Yang pernah hidup akan mati, yang pernah diucapkan akan terekam , yang pernah diperbuat akan dipertanggung jawabkan yang pernah baik ditulis untuk cermin akan dibaca lagi oleh generasi berikutnya
(H H)



klik disinia. Sub Judul:
(Jika sudah tidak dapat dibuka dari link didaftar sub judul dibawah ini coba langsung ke b. Halaman hasil M2C2M di )

1.ASTRI IVO seusai sholat merasa dirinya kelimpahan taufiq, hidayah, kenikmatan
http://sufinews.com/index.php?subaction=showfull&id=1078721578&archive=&start_from=&ucat=20&go=selebriti

2.DENNY MALIK bangun hanya untuk shalat
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0402/19/222955.htm

3.ANNISA MONICA OEMARDI hidayah datang saat shalat magrib
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/23/ramadan03.htm

4.DIDI PETET sempatkan waktu shalat berjamaah
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=36193&kat_id=102&kat_id1=&kat_id2=

5.EKA SHANTI DAN INDRA BEKTI manfaat shalat
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/televisi/global-tv-lebih-dewasa-2.html

6.EKO PATRIO-shalat dan main kartu
http://www.femina-online.com/serial/serial_detail.asp?id=55&views=48

7.GINA ADRIANA SANOVA enerji baru dan ketenangan
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=230655&kat_id=301&kat_id1=186

8.GITO ROLLIS shalat, pertama rasanya malu
http://www.suaramerdeka.com/harian/0404/17/nas12.htm

9. IDA LAILA menikmati tidur setelah sholat subuh
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0008/31/naper/idal12.htm

10.IHSAN TARORE shalat jalan terus meski sibuk
http://www.kompas.com/ver1/Hiburan/0608/04/011643.htm

11.IMAM TANTOWI shalat sembunyi sembunyi
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=95317&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=186

12.INNEKE KOESHERAWATI ABG shaka, nova,novi dan atras mengingatkan Shalat
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=27733

13.IWAN FALS ingin sholat jumatan di Demak
http://www.kapanlagi.com/h/0000136519.html

14.KRISDAYANTI banyak banyak shalat untuk menenangakan diri
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8093

15.LIDYA PRATIWI mendekatkan diri
http://www.kompas.com/gayahidup/news/0605/17/190030.htm

16.LULU KAMAL saat menunggu waktu sholat Dhuhur
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=273909&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=376

17. MARINI shalat kebutuhan
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=1017_0_4_0_m

18. MEDIANA HUTOMO sering 'bertempur hebat' dengan anaknya, saat memasuki waktu shalat
http://www.kapanlagi.com/h/0000161094.html

19.CHICA KOESWOYO sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang melaksanakan shalat di Masjid

20.MONICA OEMARDI waktunya shalat ya shalat

http://www.suarakarya-online.com/news_archive.html?category=28&start=150

21.NATALIE SARAH setelah sholat sering nangis
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=691_0_4_0_M

a.Basic: (review)
M2C2M
Tulisan karya karya abadi ini patut untuk dilestarikan dan berusaha tidak banyak mengedit nya.
M2C2M tidak saja hanya melestarikan tulisan karya yang bersifat abadi, tetapi berusaha untuk mengaktualisasikannya. Diharapkan dengan M2C2M merangsang penulis baru tetapi juga memudahkan penulis diera digital.
M2C2M bentuk metamorfosa penulisan era digital dengan sumber materi dari kliping digital . Kliping digital baik mengunduh dari browsing di internet maupun bentuk lainnya. Dari pilihan thema yang ditetapkan , dapat memilih materi atau bahan dengan mengunduh lewat searc engine dengan pilihan kata yang relevan.
Bagai mana mengelola materi yang telah terkumpul dari awal hingga dapat disajikan dapat melihat contoh
ASIK
ARTIS SHOLAT IDOLA KAMU
atau lihat-lihat di
klik disini
klik disini



b. Pengembangan

Pengembangan tulisan M2C2M dilakuakan dengan memperkaya materi dari ilmu agama dan ilmu sosial serta ilmu kebudayaan atau ilmu-ilmu lainnya . Tentunya dengan gaya penulisan versi penulis sendiri dengan acuan yang ada dan valid. ( M2C2M Basic merupakan acuan valid yang bernilai ilmiah ) . Jadi tergantung sasaran calon pembaca yang di bidik penulis, apakah ditulis gaya populer atau ilmiah atau gabungan keduanya .

c. Tahapan teknis penulisan M2C2M

klik disini Coba cari-cari di http://ompipit.blospot.com/

d. Apa dan lain-lain tentang M2C2M
klik disini
Coba cari-cari di

klik disini
e. Contoh-contoh lainnya dari M2C2M

Tentang Suka Duka Artis perasaan SUDUA ( Su2 ) atau TEKAD



Literatur

1.ASTRI IVO seusai sholat merasa dirinya kelimpahan taufiq, hidayah, kenikmatan (edit esensi)
astri ivo-KENIKMATAN SERTA HIDAYAH DAN TAUFIK (arsip)
ASTRI IVO (judul asli)
08 Mar 2004 (tanggal sumber)
Oleh arrusodo (penulis))
http://sufinews.com/index.php?subaction=showfull&id=1078721578&archive=&start_from=&ucat=20&go=selebriti (sumber)

2.DENNY MALIKI bangun hanya untuk shalat (edit esensi)
denny malik BANGUN HANYA (arsip)
Denny Malik: Penyakit ARTIS & Alkohol Terakhir (judul asli)
Kamis, 19 Februari 2004, (tanggal sumber)
Diyah Triarsari (penulis)
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0402/19/222955.htm (sumber)


3.ANNISA MONICA OEMARDI hidayah datang saat shalat magrib (edit esensi)
dian nitami dan monica oemar-terkeruk-hidayah datang (arsip)
Annisa Monica Oemardi:HIDAYAH DATANG SAAT DIAN NITAMI SLAT MAGRIB(judul asli)
Sabtu, 23 Oktober 2004 (tanggal sumber)
Ratna Djuwita (penulis)
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/23/ramadan03.htm (sumber)


4.DIDI PETET sempatkan waktu shalat berjamaah (edit esensi)
didi petet-SEMPATKAN WAKTU SHALAT BERJAMAAH (arsip)
Bertamu ke Mushala-mushala Pribadi (judul asli)
Minggu, 15 Juli 2001 (tanggal sumber)
Oleh mg01/mg02/rad/poy (penulis))
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=36193&kat_id=102&kat_id1=&kat_id2= (sumber



5.EKA SHANTI DAN INDRA BEKTI manfaat shalat (edit esensi)
eka shanti dan indra bekti-MANFAAT SHALAT (arsip)

LifeStyle Televisi ,GLOBAL TV, Lebih Dewasa(judul asli)
Sabtu, 23/09/2006 (tanggal sumber)
Oleh (danang/hery/ita) (penulis))
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/televisi/global-tv-lebih-dewasa-2.html (sumber)

6. EKO PATRIO shalat dan main kartu (edit esensi)
eko patrio-SHALAT DAN MAIN KARTU (arsip)
Eko Patrio (Bagian 3) (judul asli)
10 Apr 2007 21:21:45 (tanggal sumber)
(Serial Femina). (penulis))
http://www.femina-online.com/serial/serial_detail.asp?id=55&views=48





7.GINA ADRIANA SANOVA enerji baru dan ketenangan (edit esensi)
gina adriana sanova-ENERJI BARU DAN KETENANGAN (arsip)
Gina A Sanova Bisnis adalah Penunjang Dakwah (judul asli)
Jumat, 13 Januari 2006 (tanggal sumber)
Oleh ika (penulis))
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=230655&kat_id=301&kat_id1=186

8 GITO ROLLIS pertama rasanya malu (edit esensi)
''Awalnya, saya hanya melihat orang-orang yang pergi ke masjid dan belum menunaikan sahalat
gitao rollis-DOSA DAN PERTOBATAN (arsip)

Berbagi Nikmat Taubat Bersama Gito Rollies (judul asli)
Sabtu, 17 April 2004 (tanggal sumber)
Oleh Saroni Asikin-69n (penulis))
http://www.suaramerdeka.com/harian/0404/17/nas12.htm

9.IDA LAILA menikmati tidur setelah sholat subuh (edit esensi)
ida laila-MENIKMATITIDUR SETELAH SHALAT SUBUH (arsip)Ida Laila, dari Penyanyi ke "Mubalighah" (judul asli)
Kamis, 31 Agustus 2000 (tanggal sumber)
Oleh Abdul Lathief (penulis))
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0008/31/naper/idal12.htm (sumber)


10.IHSAN TARORE shalat jalan terus meski sibuk(edit esensi)
ihsan tarore-IND IDOL-SHALAT JALAN TERUS MESKISIBUK (arsip)
Indonesian Idol: Gea Diunggulkan, Malah Terbebani(judul asli)
Jumat, 04 Agustus 2006 (tanggal sumber)
Oleh (sra)Sumber: Warta Kota (penulis))
http://www.kompas.com/ver1/Hiburan/0608/04/011643.htm (sumber)



11. IMAM TANTOWI shoalat sembunyi-sembunyi (edit esensi)
imam tantowi-SHOLAT SEMBUNYI SEMBUNYI (arsip)Imam TantowiMendapat Teguran Allah (judul asli)
Jumat, 20 September 2002 (tanggal sumber)
Oleh n c12 (penulis))
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=95317&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=186 (sumber)


12.INNEKE KOESHERAWATI ABG shaka, nova,novi dan atras mengingatkan Shalat (edit esensi)
inneke koesherawati SERTA shaka dan nova dan novida atras-MENGINGATKAN SAYA SHALAT (arsip)
Inneke Koesherawati ; Soal Salat, Diingatkan 3 ABG (judul asli)
20 Sep 2006 (tanggal sumber)
Oleh (eny) (penulis))
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=27733 (sumber)

13.IWAN FALS ingin sholat jumatan di Demak (edit esensi)
iwan fals-INGIN SHOLAT JUMATAN DI DEMAK (arsip)
Iwan Fals Ingin Juma'atan di Masjid Demak (judul asli)
27/09/2006 (tanggal sumber)
Oleh kl/wwn (penulis))
http://www.kapanlagi.com/h/0000136519.html (sumber)

14.KRISDAYANTI banyak banyak shalat untuk menenangakan diri (edit esensi)
krisdayanti-BANYAK BANYAK SHALAT UNTUK MENENANGKAN DIRI (arsip)
KRISDAYANTI UJIAN KECIL MENJELANG KONSER (judul asli)
17/3 (tanggal sumber)
Oleh tabloid nova(penulis))
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8093 (sumber)

15.LIDYA PRATIWI mendekatkan diri Kepad Yang Maha Kuasa (edit esensi)
lidya pratiwi-MENDEKATKANDIRI (arsip)
Artis Sinetrton Lidya Jenuh Ditanyai Terus (judul asli)
16/5/2006 (tanggal sumber)
Oleh gus (penulis))
http://www.kompas.com/gayahidup/news/0605/17/190030.htm (sumber)

16.LULU KAMAL menunggu waktu sholat (edit esensi)
lulu kamal-MENUNGGU WKTU SHAOLAT (arsip)
Lula Kamal ,Jalan ToI' Doa (judul asli)
Jumat, 01 Desember 2006 (tanggal sumber)
Oleh dam (penulis)
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=273909&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=376 (sumber)

17. SHELOMITA SULISTANY DIAH shalat saya lakukan dengan senang hati (edit esensi)
marini dan shelomita -SHALAT KEBUTUHAN (arsip)
Shelomita Sulistiany Diah Al-Quran Puncak Segala Keindahan (judul asli)
05 Jan 2005 (tanggal sumber)
Oleh Panjimas Asih Arimurti (penulis))
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=1017_0_4_0_m (sumber)

18. MEDIANA HUTOMO sering 'bertempur hebat' dengan anaknya, saat memasuki waktu shalat (edit esensi)
mediana hutomo-TIDAK PERNAH BOSAN MENGINGATKAN SHOLAT (arsip)
Mediana Hutomo, Ogah Main Sinetron 'Mistis' (judul asli)
Selasa (6/3) 2007 (tanggal sumber)
Oleh bun (penulis))
http://www.kapanlagi.com/h/0000161094.html

19.CHICA KOESWOYO sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang melaksanakan shalat di Masjid di Masjid Agung Al-Azhar (edit esensi)
mirza riadiani-chica koeswoyo -helli- ATU CARA MERAIH SUKSES (arsiMirza Riadiani Kesuma cq Chicha Koeswoyo : Mendapat Hidayah dari suara Azan (judul asli)
18 Nov 05 (tanggal sumber)
Oleh swaramuslim (penulis))
swaramuslim (sumber)

20.MONICA OEMARDI waktunya shalat ya shalat (edit esensi)
monica oemardi-WAKTUNYA SHALAT YA SHALAT (arsip)
ASTRI IVO Monica OemardiDengan Perasaan Berdebar (judul asli)
Jumat, 6 Oktober 2006(tanggal sumber)
Oleh Laurentius (penulis))
http://www.suarakarya-online.com/news_archive.html?category=28&start=150 (sumber)

21.NATALIE SARAH setelah sholat sering nangis (edit esensi)
natalie sarah-SETELAH SHOLAT SERING NANGIS(arsip)
Natalie Sarah : Penuh Cobaan Menjadi Mualaf
Simak Proses Keislamannya : Bagaimana Allah SWT telah memberikan Hidayah memperoleh ‘Keteduhan Islam’ (judul asli)
28 Jun 2006 - (tanggal sumber)
Oleh tabloidnova (penulis))
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=691_0_4_0_M (sumber)

artis asik sholat



ARTIS SHOLAT IDOLA KITA
ASIK


M2C2M
M2C2M
Tulisan karya karya abadi yang perlu dilestarikan dengan M2C2M
http://ompipit.blogspot.com/
suara azan yang mengalun syahdu, sanggup menggetarkan relung hati saya yang paling dalam. Hati saya yang resah, seperti di sirami kesejukan. Batin terasa damai dan tenteram.
Sejak peristiwa itulah saya menjadi sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang melaksanakan shalat di Masjid Agung Al-Azhar
(Chica Koeswoyo)
Hak cipta dilindungi oleh Allohu Subhanahu wa Ta'alaTIDAK DILARANG KERAS mengcopy, memperbanyak, mengedarkanuntuk kemaslahatan ummat syukur Alhamdulillah sumber dari swaramuslim dicantumkan http://ompipit.blogspot.com
''Awalnya, saya hanya melihat orang-orang yang pergi ke masjid dan belum menunaikan shalat”,
shalat,
” pertama rasanya malu”
(Gito Rollis)
”Dian itu di dalam mobilnya, berisi mukena dan sajadah, jadi ketika ke rumah pun alat salatnya itu sering dibawa-bawa. Saat itulah ketika Dian(Nitami) mendirikan shalat magrib, hati saya terketuk.”
(ANNISA MONICA OEMARDI )
Sejak kecil ia (Eko Patrio)
terbiasa berbaur dengan semua kalangan. Suatu saat ia ikut shalat dan mengaji di musala, di lain waktu ia main kartu bersama para penjambret!
(Serial Femina)
M2C2M
Tulisan karya karya abadi ini patut untuk dilestarikan dan berusaha tidak banyak mengedit nya.
M2C2M tidak saja hanya melestarikan tulisan karya yang bersifat abadi, tetapi berusaha untuk mengaktualisasikannya. Diharapkan dengan M2C2M merangsang penulis baru tetapi juga memudahkan penulis diera digital.
M2C2M bentuk metamorfosa penulisan era digital dengan sumber materi dari kliping digital . Kliping digital baik mengunduh dari browsing di internet maupun bentuk lainnya. Dari pilihan thema yang ditetapkan , dapat memilih materi atau bahan dengan mengunduh lewat searc engine dengan pilihan kata yang relevan.
Bagai mana mengelola materi yang telah terkumpul dari awal hingga dapat disajikan dapat melihat contoh
ASIK
ARTIS SHOLAT IDOLA KAMU
atau lihat-lihat di
http://ompipit.blogspot.com/
klik disini
Yang pernah hidup akan mati, yang pernah diucapkan akan terekam , yang pernah diperbuat akan dipertanggung jawabkan yang pernah baik ditulis untuk cermin akan dibaca lagi oleh generasi berikutnya
(H H)
a. Sub Judul:
(Jika sudah tidak dapat dibuka dari link didaftar sub judul dibawah ini coba langsung ke b. Halaman hasil M2C2M)
1.ASTRI IVO seusai sholat merasa dirinya kelimpahan taufiq, hidayah, kenikmatan
http://sufinews.com/index.php?subaction=showfull&id=1078721578&archive=&start_from=&ucat=20&go=selebriti
2.DENNY MALIK bangun hanya untuk shalat
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0402/19/222955.htm
3.ANNISA MONICA OEMARDI hidayah datang saat shalat magrib
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/23/ramadan03.htm
4.DIDI PETET sempatkan waktu shalat berjamaah
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=36193&kat_id=102&kat_id1=&kat_id2=
5.EKA SHANTI DAN INDRA BEKTI manfaat shalat
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/televisi/global-tv-lebih-dewasa-2.html
6.EKO PATRIO-shalat dan main kartu
http://www.femina-online.com/serial/serial_detail.asp?id=55&views=48
7.GINA ADRIANA SANOVA enerji baru dan ketenangan
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=230655&kat_id=301&kat_id1=186
8.GITO ROLLIS shalat, pertama rasanya malu
http://www.suaramerdeka.com/harian/0404/17/nas12.htm
9. IDA LAILA menikmati tidur setelah sholat subuh
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0008/31/naper/idal12.htm
10.IHSAN TARORE shalat jalan terus meski sibuk
http://www.kompas.com/ver1/Hiburan/0608/04/011643.htm
11.IMAM TANTOWI shalat sembunyi sembunyi
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=95317&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=186
12.INNEKE KOESHERAWATI ABG shaka, nova,novi dan atras mengingatkan Shalat
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=27733
13.IWAN FALS ingin sholat jumatan di Demak
http://www.kapanlagi.com/h/0000136519.html
14.KRISDAYANTI banyak banyak shalat untuk menenangakan diri
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8093
15.LIDYA PRATIWI mendekatkan diri
http://www.kompas.com/gayahidup/news/0605/17/190030.htm
16.LULU KAMAL saat menunggu waktu sholat Dhuhur
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=273909&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=376
17. MARINI shalat kebutuhan
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=1017_0_4_0_m
18. MEDIANA HUTOMO sering 'bertempur hebat' dengan anaknya, saat memasuki waktu shalat
http://www.kapanlagi.com/h/0000161094.html
19.CHICA KOESWOYO sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang melaksanakan shalat di Masjid
20.MONICA OEMARDI waktunya shalat ya shalat
http://www.suarakarya-online.com/news_archive.html?category=28&start=150
21.NATALIE SARAH setelah sholat sering nangis
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=691_0_4_0_M
b. Halaman hasil M2C2M
1.ASTRI IVO seusai sholat merasa dirinya kelimpahan taufiq, hidayah, kenikmatan (edit esensi)
Melihat Nabi SAW
Seringnya membaca salawat, salam, dan pujian-pujian dengan tulus ikhlas setidak
tidaknya seusai salat lima waktu yang ditujukan kepada Nabi Muhammad saw, kadang dalam waktu yang singkat seseorang merasa dirinya kelimpahan taufiq, hidayah, kenikmatan, mimpi bahkan tanpa disadari merasa bertemu dan berdialog langsung dengan Rasulullah SAW. Ternyata hal itu dialami langsung oleh artis Hj. Astri Ivo, 37 ketika menunaikan ibadah haji pertama pada tahun 2000. Dan baru menyadari Nabi Muhammad SAW. telah wafat saat ia ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Pengalaman spiritual itu juga bermula karena kerinduan Astri Ivo kepada Nabi Muhammad SAW, setelah sejak kecil ia banyak membaca sejarah perjuangan Nabi dari menaklukkan orang-orang kafir musyrik di Makkah sampai hijrahnya ke Madinah serta kemenangan Muhammad dalam menegakkan Islam kembali di Makkah (fathu makkah). Tentu saja, sebagai seorang perempuan dan ibu, Astri Ivo tidak luput memperhatikan sejarah Rasulullah membangun sebuah keluarga bersama istri dan anak-anaknya dalam situasi perang melawan orang-orang kafir itu; di mana ketabahan, kesabaran, tegarnya Nabi dan kuatnya iman kepada Allah yang tidak tergoyahkan, menjadikan Astri Ivo semakin rindu melihat Nabi Muhammad dari dekat, yaitu dengan beribadah haji.
Padahal waktu itu ibu tiga anak (Kevin 10 tahun, Astrio 6 tahun, dan Ridho 5 tahun) kelahiran Jakarta, 21 September 1964 itu baru mempunyai momongan ketiga berusia dua tahun (Ridho), dan memang sulit untuk meninggalkan sang buah hati yang masih sangat membutuhkan kasih sayang ibunya. Tapi suaminya (Daryola) bilang tidak masalah haji sendirian dan suami bisa mengurus anak-anak. Karuan saja Astri Ivo sejak mendaftar sudah manangis antara membayangkan beratnya meninggalkan keluarga dan kerinduannya kepada Rasulullah SAW.
Ternyata sesampai di Madinah, lalu ziarah ke Masjid Nabawi, Roudloh, dan saat berada di Mudzalifah, Astri Ivo tanpa sadar merasa melihat dirinya berada di tengah-tengah para sahabat dan menyaksikan Nabi Muhammad SAW masih hidup dan berada di tengah-tengah jamaah haji serta mengajarkan akhlak agama pada para sahabat. Namun, kesaksiannya dalam melihat Nabi mengajarkan agama pada para sahabat tersebut diakui Astri tidak bisa digambarkan dengan apapun. “Yang pasti dalam penglihatanku beliau adalah Nabi Muhammad SAW, sehingga kerinduanku pada Nabi terwujud, dan baru menyadari Nabi Muhammad sudah wafat ketika berziarah ke makam Nabi,”tutur Astri Ivo pada Sufi di sela-sela diskusi “Haji Bersama Rasulullah SAW” yang diselenggarakan Pusat Informasi Thariqat Indonesia-Yayasan Mahasinul Akhlak di Jakarta (3/9/2003), bersama Mursyid Tarekat Akmaliyah KH. Hizbul Wathani.
Kemahadahsyatan puncak spiritual yang dialami artis berpendidikan terakhir FHN (diploma) pada jurusan Manajemen Perusahaan di Universitas Berlin, Jerman itu juga dirasakannya ketika menginjakkan kaki di Makkatul Mukarromah. Begitu menyaksikan Ka’bah, puncak kenikmatan spiritual itu tak lagi bisa digambarkan dengan kata-kata. Yang dirasa Astri Ivo; kerinduannya kepada Allah dan Nabi Muhammad benar-benar merupakan sesuatu yang sempurna yang tidak pernah dialami sebelumnya. Kata Astri Ivo,“Pokoknya sangat dahsyat dan indah, bercampur antara kerinduan, kenikmatan spiritual, keagungan Allah, kemuliaan Nabi Muhammah SAW dan kebesaran Makkatul Mukarromah.”
Kekagumannya terhadap kebesaran Ka’bah, juga ia rasakan saat menyaksikan jamaah ibadah haji yang datang dari seluruh penjuru dunia, ternyata menggunakan pakaian yang sama putih, bahasa sama-sama bahasa Al-Quran dan satu gerak ke arah kiblat Ka’bah. Astri Ivo membayangkan situasi itu seperti pada Hari Kebangkitan Manusia dari Kubur. “Ibarat gladi resik di Padang Mahsyar. Dan pada dasarnya manusia adalah sama di hadapan Allah, yang membedakannya hanya takwanya,”katanya meyakinkan.
Bukankah perasaan bisa melihat Nabi itu karena Anda berdarah Arab? “Tidak,”jawabnya. Karena ayahnya almarhum berasal dari Padang (Rusli Abdullah), dan ibunya (Ivo Nila Krisna) berasal dari Aceh. Ia juga mengaku tidak mengikuti tarekat tertentu. Setelah menyaksikan Nabi Muhammad Saw masih hidup tersebut membuatnya hanya makin tekun belajar agama seminggu empat (4) kali ke Ustadz Drs. H. Umay Maryunani Ja’far Shiddiq, SQ (alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran-PTIQ Jakarta,red), dll,. Dari belajar memahami Al-Quran dan hadis, salat, ibadah, perkawinan, waris, akhlak, hukum Islam, kehidupan dunia dan akhirat dan sebagainya dengan harapan hanya beraharap ridlo Allah dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Mantan artis cantik ini kini selalu tampil berkerudung nan anggun. Tidak lagi sibuk sebagai penyanyi maupun artis film. Melainkan lebih banyak menjadi moderator atau presenter dan menjadi pembicara masalah-masalah agama dan keluarga, masalah perempuan, kecantikan, busana muslim, dan sebagainya di Jakarta. Dan kini yang menjadi obsesinya adalah agar keluarganya seperti keluarga Rasulullah SAW. Apalagi di tengah-tengah kehidupan Jakarta yang penuh kemaksiatan saat ini, Astri Ivo mencoba untuk tetap konsisten pada ajaran Allah dan Rasul-Nya dengan akhlak mulia dan beramal saleh kepada sesama umat manusia.
“Toh, implementasi dari ibadah haji itu sendiri sesungguhnya agar kita bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia serta berbuat amal saleh kepada sesama umat manusia. Apalagi masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan dan belum memahami ajaran agama secara baik dan benar, itulah sesungguhnya yang merupakan tantangan kita. Oleh sebab itu haji diwajibkan sekali, dan selebihnya kita harus berbuat banyak untuk umat manusia sebagai wujud nyata dari hablum minallah wahablum minannas,” ujar Astri Ivo yang mengakui komitmen beragama itu sangat positif bagi kehidupan keluarga dan anak-anaknya yang kini sudah menginjak remaja.
Dan, ia kagum pada ulama, kiai, dan kaum sufi, dan tokoh-tokoh umat Islam baik yang terus-menerus berusaha menegakkan Islam secara kultural maupun struktural, asal tidak terbuai oleh kemewahan hidup duniawi yang serba nisbi, penuh tipu daya, dan sementara ini. Bukan berarti harus miskin. Sebaliknya kata Astri Ivo, umat Islam harus kaya, pintar, cerdas, dan mampu mengangkat harkat dan martabat manusia sesuai syariat Allah di dalam Al-Quran dan Hadis Nabi, juga sebagai wujud dari baldatun thayyibatun warabbun ghafur. “Jadi, saya menyenangi tasawwuf dan tarekat, kagum kepada para ulama dan tokoh Islam yang tidak terbuai dunia yang serba menghalalkan segala cara sekarang ini,”ujarnya mengakhiri perbincangan. Semoga terwujud!
---(ooo)---am
2.DENNY MALIK bangun hanya untuk shalat (edit esensi)
Di usia 41 tahun, Denny Malik, masih seperti anak muda, energik, dan berpenampilan apik. Selain kini bebas rokok dan minuman beralkohol, ia rajin mengonsumsi berbagai vitamin. Ia tak ingin sakit, apalagi kena stroke dan jantung.
Di akhir tahun 1980-an, pencinta musik Indonesia tentu akrab dengan lagu Jalan Sore-Sore. Waktu sudah belasan tahun berlalu, tapi tak tampak banyak perubahan pada diri pelantun lagu tersebut.
Kulit penyanyi sekaligus penata tari ini masih mulus dan perutnya pun rata. "Malah baru-baru ini saya ditawari peran sebagai mahasiswa berusia 24 tahun," ujar ayah dari Rayhan Khan Malik ini.
Kondisi itu diakuinya sebagai karunia Tuhan, meski ia sendiri juga berusaha cukup keras untuk mencapai semua itu. Memasuki usia 30-an tahun ia benar-benar mengubah haluan hidupnya.
Dengan tekad bulat ia tinggalkan rokok dan minuman keras. Sebagai gantinya, berbagai jenis vitamin, antara lain vitamin B, ia konsumsi. "Semua saya minum," tuturnya sambil menunjukkan beberapa macam vitamin.
Penyakit Artis
Butir-butir vitamin itu tentu saja bukan segalanya. Demi menjaga kesehatan dan kebugaran, ia lebih mementingkan gaya hidup yang sehat.
"Paling penting menjaga pola makan. Kata ahli gizi harus seimbang," ungkap suami Mira Natalia ini.
Di pagi hari ia biasa meneguk segelas jus buah dan sarapan dua butir telur setengah matang. Susu juga menjadi minuman sehatnya setiap hari. Sementara menu makannya biasanya tahu, tempe, ikan, tumis atau sup sayuran. Daging merah hanya sesekali ia santap, sedangkan jeroan tak pernah lagi ia lirik.
Ia menyadari bahwa pertambahan usia menyebabkan perlambatan metabolisme, sehingga kemampuan tubuh dalam mengolah makanan menurun. ltulah alasan Denny menghindari makanan yang bisa memperburuk kondisi kesehatannya.
Masakan padang yang sangat digemarinya, hanya beberapa yang kadang masih ia nikmati, seperti ayam pop, rendang, sayuran, dan sambal hijau. "Saya suka sekali sirloin steak, jadi untuk mensiasatinya saya makannya cukup tiga bulan sekali. Kalau lagi ingin sate kambing, paling saya mencicipi dua tusuk," ungkapnya.
Untuk mendukung stamina dan kesehatan pernapasan, artis yang dijuluki "Shahrukh Khan Indonesia" karena piawai menari dan menyanyi ini, rajin berenang dan fitnes. "Sebelum menari kami dituntut melakukan pemanasan. Itu ‘kan olahraga juga, ya. Mungkin ini keuntungan menjadi penari, jadi awet muda karena banyak gerak," papar pria berdarah Padang yang sedang merintis usaha butik ini.
Waktu kerjanya selama ini sangat tidak memenuhi syarat hidup sehat. Terkadang ia harus siap di lokasi syuting pada dini hari untuk mengejar suasana matahari terbit. Belum lagi rekaman yang umumnya berlangsung hingga larut malam. Maka itu ia harus pintar membayar utang tidurnya.
"Kalau malam tidak tidur, esok paginya sampai siang saya harus tidur selama tujuh jam. Bangun hanya untuk salat," ujar aktor yang akan berperan bersama "Si Ratu Ngebor" Inul Daratista, dalam sinetron Gara-Gara Inul ini.
Di lokasi syuting tak segan ia tidur di karpet, sofa, atau mobil. Tentu saja tidurnya jadi tidak nyaman dan kadang malah membuat tubuhnya pegal-pegal. Kalau sudah begitu ia pasti menghubungi seorang kerabatnya yang ahli memijat refleksi. "Seminggu sekali kami sekeluarga dipijat olehnya," katanya.
Sekian lama berkiprah di dunia seni membuatnya mengamati gangguan kesehatan yang banyak muncul. Penyakit ginjal dan lambung yang umum diderita artis.
Belajar dari pengalaman itu, ia selalu menyelipkan sebotol air mineral dan sekotak makanan ringan di mobil atau tasnya. "Jadi kalau tidak sempat makan, saya tinggal mencomot wafer atau crackers," ujar Denny, yang ingin tetap bugar di usia gaek seperti penyanyi Inggris, Stingdan Mick Jagger ini.
Buah dari gaya hidup sehatnya terlihat ketika ia melakukan tes kesehatan beberapa waktu silam. Kadar kolesterolnya, gula darah, dan berbagai indikator kesehatan lain masih normal. Ia bersyukur karena itu berarti kecil risikonya untuk kena penyakit jantung koroner atau stroke.
Alkohol Terakhir
Pola hidupnya kini rupanya sangat bertolak belakang dengan tingkah lakunya saat masih berusia 20-an tahun. Kala itu bintang yang berencana membuat film musikal layar lebar ala India ini mengaku sama sekali belum tergerak bergaya hidup sehat.
"Maklum, saya terjun di dunia hiburan, sehingga sering mengonsumsi minuman keras, merokok, dan begadang sampai pagi di diskotek," kisahnya. Dulu ia termasuk bertemperamen tinggi, mudah marah dan berkelahi bila ada sesuatu yang menyinggung diri atau teman- temannya.
Perjalanan hidupnya dan juga pendalaman agama membuatnya tersentuh dan berpikir, "Saya mau hidup seperti itu sampai kapan?" Sebagai penari dan penyanyi ia dituntut punya napas panjang dan stamina bagus. Padahal rokok, minuman keras, kebiasaan begadang, serta pertambahan usia bakal menggerogoti penampilannya.
Maka suatu malam ia bertekad, "Ini minuman beralkoholku yang terakhir." Tanpa banyak kesulitan ia melakoni niatnya. Semua rekannya dibuat terheran-heran. Rokok dan alkohol adalah hal biasa di dunia hiburan. Sebagian besar bahkan harus mengikuti rehabilitasi untuk lepas dan alkohol.
Setelah putus dengan alkohol, ia berhenti merokok. Ini juga terjadi dengan mulus. Kehidupan malam di diskotek kemudian tidak pernah menarik hatinya lagi. "Kecuali ada teman yang ulang tahun di sana," katanya.
Berbagai pengalaman mengajarkannya bahwa segala kesulitan hidup harus disikapi dengan arif. "Kemacetan lalu lintas, persaingan bisnis, dan menghafalkan lagu pun semua terasa enak kalau dibuat gampang," ucap pria yang sebentar lagi menimang anak kedua ini. Setuju! @Diyah Triarsari
3.ANNISA MONICA OEMARDI hidayah datang saat shalat magrib (edit esensi)
Hidayah Datang Saat Dian Nitami Salat Magrib
LAHIR di lingkungan yang memang sudah berbeda keyakinan. Ibunya Ny. Vera Oemardi asal Ceko, beragama Nasrani. Ayahnya Oemardi beragama Islam. Saat Monica dilahirkan tahun 1974 lalu, orang tuanya mengajari satu keyakinan yang dianut agama ibunya. Jadilah Monica Oemardi tumbuh di antara dua kepercayaan yang diyakininya sama-sama baik. Sejak kecil, ia terbiasa dengan kerukunan dua agama. Namun ia sadar, dua kepercayaan yang ditumbuhkan dalam mahligai rumah tangga, membuat tidak maksimal menerima keyakinannya.
Monica akui, terkadang ia mengikuti ibunya ke tempat ibadah di gereja. Di hari lain, ia menyaksikan ayahnya mendirikan salat lima waktu. Namun lingkungan sekolah, di mana Monica kecil sempat menimba ilmu sejak SD hingga SMP berlatar belakang Nasrani di Jakarta, juga menjadi persoalan dalam dirinya.
Sampai suatu hari ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya jatuh cinta. Endi Wibowo yang di kemudian hari, mengajaknya untuk menikah. Sebelum proses berumah tangga itu terjadi, Monica sudah sering diajak Endi ke gereja. Karena merasa cocok waktu itu mereka memutuskan untuk menikah dengan catatan Monica harus mengikuti agama suaminya. Maka proses pindah agama pun dilakukannya.
”Waktu itu saya sempat minta izin sama Mama dan Papa. Mereka mengizinkannya, katanya terserah saya, karena sayalah yang akan melakoninya. Saya pun memasuki agama baru sesuai keyakinan suami saya,” cerita Monica suatu hari pada penulis, di ujung sore di Bandung.
Tetapi dalam mengarungi bahtera rumah tangga bukannya kebahagiaan yang diperoleh, justru perbedaan-perbedaan tumbuh dalam kehidupan Monica dan Endi. Hingga akhirnya ia melahirkan anak pertamanya bernama Joshua. Perbedaan prinsip itu semakin tajam dan akhirnya berakhir dengan perceraian. Endi Wibowo bersikukuh memisahkan Monica dari anaknya. Bahkan Monica tidak diperkenankan untuk bisa bertemu dengan anak kandungnya sendiri.
Dalam proses pencarian jati diri itu, Monica semakin sibuk terjun di dunia sinetron. Ia lebih banyak terlibat pertemanan karib dengan Vinny Alvionita dan Dian Nitami sesama artis lainnya. ”Ke mana-mana selalu bersama Vinny atau Dian,” kenang Monica. Sampai suatu hari, Dian Nitami dan Vinny bertamu ke rumah kost Monica. Cerita dan rasa kangen sudah sering saling berbagi. Hingga tiba saat azan magrib berkumandang, Dian Nitami meminta izin untuk mendirikan salat.
”Dian itu di dalam mobilnya, berisi mukena dan sajadah, jadi ketika ke rumah pun alat salatnya itu sering dibawa-bawa. Saat itulah ketika Dian mendirikan salat magrib, hati saya terketuk. Dengan pakaian putih-putih, Dian Nitami tampak begitu cantik ketika itu. Lalu sebelumnya saya juga melihat proses mengambil air wudhu terlebih dahulu sebelum mendirikan salat. Saat itu saya berpikir memang seharusnyalah demikian, sebelum menghadap Allah harus terlebih dahulu kita menyucikan diri dengan air wudhu,” pikir Monica kala itu.
”Saat Dian menjelang mengakhiri salatnya tiga rakaat, tiba-tiba saya mendapat kekuatan untuk mengatakannya pada Vinny yang kebetulan menunggu giliran salat. Saya bilang begini: Vin, ajari aku salat, ajari aku Islam dong! Vinny waktu itu kaget mendengar ucapanku. Saya juga tidak tahu memperoleh kekuatan dari mana saat suara itu datang dari suara batinku sendiri. Tetapi saya sadar mengatakannya saat itu,” kisah Monica.
Sebagai sahabat, Vinny menghadiahi sebuah buku berjudul ”Lentera Hati” karangan Quraisy Shihab pada Monica. Buku itulah yang kemudian membuat Monica jadi teringat pada Quraisy Sihab. Sebab secara kebetulan Quraisy Shihab menjadi penceramah di acara buka bersama di rumah Rahmat Gobel, di mana bebepara artis ikut menghadirinya termasuk Monica.
”Saat itulah saya diberitahu Quraisy Shihab bahwa jika ingin masuk Islam jangan lama-lama. Rupanya ada rekan yang sudah membocorkan niat baik saya ini ke Bapak Qurais Shihab. Akhirnya malam itu juga kebetulan malam tahun baru 1999, tepatnya 31 Desember 1998 saya mengucapkan dua kalimat syahadat dengan khusuk, yang kemudian secara resminya tanggal 8 Januari 1999 saya ikhlas secara resmi sebagai pengikut Muhammad saw., Insya Allah hingga akhir hayat saya,” papar Monica kala itu.
**
DALAM perjalanannya, Monica tidak pernah berhenti berusaha, terutama memahami Islam. Di sisi lain, ibu kandung Monica, Ny. Vera Oemardi pada akhirnya sangat tidak menyukai apa yang telah dilakukan anaknya. Ia bersikap pasif. Meski jauh di dasar hatinya, ia lebih bahagia jika melihat anaknya ini tetap menganut agama sesuai yang diajarkannya sejak kecil.
”Sempat sakit hati, bagaimana pun kan namanya orang tuanya ya tetap saja merasa dikhianati. Apalalgi teman-temanku juga memberi masukan dengan apa yang telah dilakukan Monica. Karena saat Monica pindah agama, ia tidak minta izin terlebih dahulu. Prosesnya memang cukup panjang, saya mengerti posisi Monica waktu itu, sehingga saya sadar segalanya memang terserah Monica. Jadi hubungan kami baik-baik saja, tidak ada masalah lagi,” ujar Ny. Vera Oemardi ketika dikonfirmasi ”PR” Rabu (20/10).
Hubungan sebagai anak dan ibu berjalan dengan normal lagi.
”Biarlah Monica punya cara sendiri menemukan kebahagiaannya, kebahagiaan dia menjadi kebahagiaan kami orang tuanya,” kata Ny. Vera.
Monica semakin memperoleh energi baru. Ia kemudian mempelajari salat dan mengaji secara kontinyu. Apalagi, Vinny Alvionita kembali meminjami dia kaset yang isinya berupa pengajaran doa-doa salat. Menurut Vinny, kaset itu adalah kaset yang sudah turun temurun dalam keluarganya.
”Karena statusnya pinjaman, suatu saat saya akan mengembalikannya dengan catatan saya sudah bisa mempraktikkan apa yang diinstruksikan. Kaset itu sudah lama saya kembalikan,” kata Monica.
Dari sanalah, kemudian Monica menghafal doa-doa salat termasuk membaca buku petunjuk salat yang dibelinya dan dari pemberian rekan-rekannya. Lingkungan Islam yang dimasukinya, sebenarnya bukan hal baru bagi Monica, karena di lingkungan keluarga besar ayahandanya, semua adalah penganut Islam. Namun hidayah itu datang justru saat pergumulan Monica di lingkungan persahabatannya dengan Vinny dan Dian Nitami.
Ia pun ingin menjadi wanita yang bisa membaca Alquran dengan baik. Bahkan ia berniat untuk menunaikan ibadah umrah. Karena ia pun mengatakan, bahwa jika mampu ia akan berangkat umrah dan jika perlu menunaikan ibadah haji sebagai penunaian rukun Islam kelima.
Monica tampaknya masih harus kembali berjalan dalam pencarian memperoleh calon imam dalam dirinya. Ia juga sangat yakin, suatu saat nanti ia akan dipertemukan jodoh yang cocok bagi dirinya. Ia sangat berharap bisa memperoleh pendamping yang mampu membimbingnya menjadi makmum yang baik.
Sementara itu kesibukan antara karier dan dirinya yang hidup sebagai janda kala itu, bisa diisi dengan maksimal sehingga tidak lagi merasa kosong. Setiap kali, ia merasa ada masalah ia telah menemukan jalan untuk berdialog kepada Allah SWT. Di sana ia bebas mencurahkan isi hatinya. Saat-saat salat, terkadang Monica tenggelam dalam doa. Salah satu doanya pula ia bisa dipertemukan dengan calon suami yang bisa memimpinnya hingga akhir hayatnya. Sayang pernikahannya yang ke dua dengan Lands. S. Piana sesama pemain sinetron tidak berumur panjang. Perceraian kembali menghadang perjalanan Monica Oemardi.
Hingga akhirnya ia kembali bertemu jodohnya yang ketiga, beberapa waktu lalu. Ia dipersunting oleh Arya, seorang pengusaha yang tampaknya mau mengerti segala kelebihan dan kekurangan Monica Oemardi. Aryalah kini yang menjadi imam yang selama ini dicari dalam bahtera rumah tangganya. (Ratna Djuwita/”PR”)***
4.DIDI PETET sempatkan waktu shalat berjamaah (edit esensi)
Bertamu ke Mushala-mushala Pribadi.
Mushala bukan tempat keramat. Jadikan ia simpul perekat keluarga dan boleh pula tampil gaya. .
Banyak rumah tangga muslim kini memiliki mushala pribadi. Yang menarik, mushala mereka tak hanya ruang kosong untuk bershalat, mereka mempercantiknya pula dengan berbagai bentuk dan hiasan.
Mushala di rumah, menurut arsitek Eddy W Utoyo, perlu dibangun bila si empunya rumah menganggap shalat bersama sebagai suatu kebutuhan. ''Bila begitu, patutnya dia membuat suatu ruang mushala kecil, minimal untuk enam orang,'' katanya.
Pendapat Eddy tampaknya tak jauh dari alasan mereka yang membangun mushala di rumahnya. Tengoklah rumah pasangan dokter M Taufiq Dardjat dan Agustin Kusumayati dari Bojonggede, Jawa Barat. Mushala bagi mereka adalah perekat kebersamaan keluarga.
Bahkan, keluarga Taufik sengaja membangun kamar anak yang tak terlalu luas di bangunan seluas 170 meter persegi itu. ''Dengan begitu, mereka harus shalat di mushala,'' papar Agustin yang juga Pembantu Dekan II Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ini.
Keuntungannya, dengan cara ini mereka bisa mengontrol jadwal shalat kedua anak mereka. ''Saya bisa tahu anak-anak sudah shalat atau belum,'' kata Agustin lagi.
Ada pula yang punya motivasi lebih bersifat pribadi. Dorce Ashadi yang lebih dikenal dengan nama panggung Dorce Gamalama merasa lebih khusyuk shalat di mushala ketimbang di kamar tidur. Di dalam mushala pribadinya Dorce mengaku bebas mengemis-ngemis sambil menangis di hadapan Sang Khalik. .
Untuk mencapai derajat kekhusyukannya, entertainer serba bisa ini sengaja merancang suasana mushala yang 'sendu'. Suasana itu diwujudkannya lewat pilihan nuansa hijau muda, krem, dan merah jambu dari karpet. Cat temboknya juga ditulisi Asmaulhusnah. Semburat cahaya kekuning-kuningan terpancar dari lampu gantung kristal.
{Mudah dijangkau}
Bagi sebagian keluarga muslim, membangun mushala pribadi di rumah adalah impian. Tidak semua orang bisa mewujudkan terutama karena keterbatasan ruang. Mereka yang punya tanah dan bangunan rumah yang luas tentu punya banyak pilihan. Bisa dibuat di dalam rumah, bisa juga di halaman.
Aktor Didi Petet, misalnya, membangun mushala berbentuk panggung yang sekilas terlihat seperti gazebo di halaman belakang rumahnya di Jakarta. Pohon-pohon di sekitar dan sangkar-sangkar burung yang digantung di pinggirannya membuat mushala ini tampak teduh. ''Meski tidak lima waktu, hampir setiap hari saya sempatkan shalat berjamaah di mushala,'' ujar Didi.
Mushala Dorce terletak di dalam rumah, dan bernama pula. Di atas pintu mushala itu terpasang kaca patri tulisan 'Darahmah' untuk mengenang ibunya yang telah tiada. ''Nama itu sesuai dengan nama ibu saya,'' jelas dia..
Idealnya, menurut Eddy W Utoyo, letak mushala tidak terlalu jauh ke bagian dalam rumah. Sebab, kendati namanya pribadi, mushala di rumah itu akan dipakai untuk tamu-tamu yang akan bershalat. ''Kalau dahulu kita persilakan ke kamar-kamar tidur, tapi kini dipersilakan ke mushala,'' katanya.
Arsitek yang menjabat ketua kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DKI Jakarta ini menjadikan teras bagian dalam rumahnya di kawasan Ragunan sebagai mushala. ''Kadang-kadang teman-teman datang mau buka puasa bersama, tempat sembahyangnya di sana,'' tambahnya.
Pada akhirnya, penempatan mushala itu tentu dengan pertimbangan pemilik rumah sendiri. Mushala penulis La Rose, misalnya, terletak di lantai atas rumahnya. Begitu pula keluarga M Taufiq Dardjat dengan mushala mungil serba putih yang dilengkapi mihrab dan lantai yang selalu dijaga mengkilap itu.
Di mana pun posisinya, yang pasti, jelas Eddy, mushala harus punya fasilitas wudlu. Tak harus tempat wudlu khusus bila posisinya dekat dengan kamar mandi. Namun, bila sumber air itu agak jauh, idealnya harus disediakan fasilitas tempat wudlu di mushala. Didi, misalnya, menyediakan kran khusus untuk wudlu di dinding dekat tangga mushalanya.
{Bukan keramat}
Bagi Didi Petet, mushala tak semata tempat shalat berjamaah. Tetapi, tempat itu dimanfaatkan juga sebagai tempat anak-anaknya belajar mengaji setiap malam. Karena itulah, di mushalanya selalu tersedia sajadah, peralatan shalat, Alquran dan buku-buku kumpulan hadis. ''Pokoknya semua kegiatan keagamaan sedapat mungkin kita lakukan di sana,'' katanya.
Soal mushala bukan cuma tempat bershalat, Eddy sependapat. Selain tempat mengaji, menurut dia, mushala juga bisa jadi tempat belajar bersama dan berdiskusi. Yang penting, ruang tersebut dipakai untuk sesuatu yang bersifat bersih.
''Jangan jadikan mushala di rumah-rumah itu jadi tempat yang dikeramatkan,'' kata Eddy. Ia mengingatkan, kegiatan belajar, berdiskusi, bertemu kawan adalah kehidupan manusia. Semua kehidupan manusia yang sifatnya baik itu adalah ibadah dan bisa dilakukan di mushala.
Dengan mengambil tempat di mushala, Eddy berpendapat, semua kegiatan itu mendapat arahan. ''Bila menganggap kegiatan itu ibadah, tolong diskusinya yang baik-baik, yang memang mempunyai nilai ibadah. Jangan sampai diskusinya ngerumpi, ngomongin orang,'' tambahnya. mg01/mg02/rad/poy
5.EKA SHANTI DAN INDRA BEKTI manfaat shalat (edit esensi)
Tak mau kalah dengan stasiun televisi lain, Global TV menayangkan sederetan program spesial Ramadhan, yang dewasa namun tetap seru.
SELAMA bulan Ramadhan, stasiun TV umumnya menambah jam siarannya atau mengganti slot tayang beberapa acara dengan program bernapaskan Ramadhan. Ini berpengaruh pula pada perubahan waktu tayang. Biasanya waktu prime time berkisar pukul 19.00–21.00 WIB. Kini momen menjelang magrib dan sahur pun jadi waktu yang padat dan ditonton banyak orang. Karena di saat-saat itu pemirsa bersama keluarga berkumpul di rumah untuk menonton televisi sembari menunggu magrib atau menghabiskan waktu imsak. Tahun ini kemasannya kurang lebih masih sama. Ada sinetron, komedi, dakwah, variety show, kuis, musik, hingga berbagai acara islami.
Bervariasi
Tahun lalu Global TV lumayan meraih sukses lewat reality show Bangkitnya Surau Kami yang dipandu oleh Bucek Depp. Mengangkat kisah tentang pembangunan surau di daerah terpencil, program tersebut bahkan dilanjutkan setelah bulan Ramadhan usai. Acara lainnya adalah Sahur Bareng Yuk yang dipandu Edwin dan Djodi. Berdurasi sejam (pukul 3–4 pagi), program ini mengajak pemirsa mendapat beragam hadiah melalui berbagai kuis dan game unik. Menjelang buka puasa ada Indra Bekti, Oki Lukman dan Ari Untung dalam komedi-talkshow remaja Buka Gitu Loh (Bugito).
Program berdurasi 30 menit itu memainkan fragmen singkat mengenai remaja dan puasa. Setiap permasalahan yang dimainkan dalam fragmen kemudian dibahas solusinya oleh finalis Suara Qalbu. Bulan puasa tahun ini, Global TV justru tak lagi bermain dalam siaran langsung menjelang imsak seperti yang banyak dilakukan stasiun televisi lain. Mereka memilih berkonsentrasi pada program menjelang berbuka dengan tayangan yang mencakup anak-anak dan keluarga. Sementara untuk slot pagi, program animasi Nickelodeon seperti Spongebob Squarepants, Dora, hingga Go Diego Go tayang menjelang sahur hingga imsak.
Sakinah
SAKINAH merupakan sebuah program religi berkonsep paduan infotainment dan talkshow. Program ini merupakan media dakwah Islam yang modern dan stylish untuk remaja maupun dewasa. Sakinah mengangkat informasi sekitar kehidupan selebriti dan public figure. Tidak seperti ragam infotainment yang kini semakin banyak, program ini membahas kasus artis dari perspektif religi dan psikologis. Curhat (curahan hati) para artis akan dicarikan jalan keluar oleh host dan ustad sebagai bentuk pencerahan dan rujukan solusi masalah yang sedang dihadapi. Kondisi itu akan dibahas dengan VT dan hasil survei yang berhubungan dengan tema yang sedang dibahas.
Temanya adalah hal-hal sederhana yang biasa dihadapi tapi terkadang menimbulkan keraguan umat. Misalnya operasi plastik, perceraian, hingga halal atau tidaknya sebuah produk. Dengan tagline “tenang hati tenang diri”, Sakinah berusaha menyajikan kedamaian di saat bulan Ramadhan. Karena itulah meski tema yang diangkat bukan tema yang baru, namun fokus atau penekanan masalahnya bisa jadi beda dengan yang selama ini diangkat. ”Misalnya saja saat membahas tentang salat. Kita tidak bicara dalam konteks dosa dan pahala, tapi bagaimana manfaat salat untuk kita karena salat memang untuk kebaikan kita sendiri bukan untuk Allah yang Mahakaya,” ucap Eka. ”Para selebriti seperti Indra Bekti juga akan cerita tentang arti salat buat mereka,” ucap Eka.
Mengharukan
Menurut Eka Shanti, presenter Sakinah sekaligus tim kreatif dari The Partners, perusahaan periklanan yang menggarap program ini, ide Sakinah muncul saat ia membaca ayat suci Alquran, surat al-Isra ayat 107. ”Artinya kurang lebih, ketika orangorang yang diberi ilmu pengetahuan sebelumnya, maka tersungkurlah ia menangis,” tuturnya. ”Saya juga prihatin dengan gambaran Islam di televisi. Islam selalu digambarkan miskin dan tertindas. Kalaupun kaya, pasti tamak,” sebutnya. Sakinah hadir dalam tiga segmen. Segmen pertama, Lensa Sakinah, akan menyajikan komentar para selebriti tentang tema yang diangkat. Segmen kedua akan dibahas tentang solusi masalah yang dihadapi. Pada segmen kedua ini, presenter akan mengundang seorang selebriti untuk bersama- sama membahasnya.
Sedangkan pada segmen ketiga, selebriti yang diundang akan membacakan doa yang isinya masih berhubungan dengan masalah yang dibahas pada saat itu. Di segmen terakhir, perenungan. Menurut Eka, bintang tamu umumnya tak kuasa menahan haru saat membaca doa yang dikutip dari buku Gita Suci Keluarga Nabi karya Djalaluddin Rakhmat. ”Krisdayanti yang tampil di episode pertama menangis. Begitu tersentuhnya ia saat membaca doa, sampai-sampai Aa Hadi (suami Cheche Kirani) yang duduk di deretan penonton, melihat bahwa aura Krisdayanti sangat berbeda saat membacakan doa itu,” beber Eka. Sejumlah selebriti yang akan menjadi bintang tamu Sakinah di antaranya Krisdayanti, Heidi Yunus, Zaskia Adya Mecca, Cheche Kirani, Nia Daniati, Andre Stinky, Wiwid, David Chalik, Syaiful Jamil, Sandrina Malakiano, Arzeti Bilbina, dan Prof Dadang Hawari.
Klip Spesial Teman Berpuasa
UNTUK menyemarakkan suasana Ramadhan, TPI telah menyiapkan klip lagu dan sejumlah iklan promo yang melibatkan sejumlah bintang jebolan ajang reality show kompetisi yang digelar TPI. Jadi, setiap hari sepanjang Ramadhan, pemirsa TPI akan dihibur oleh klip lagu 25 Nabi. Dalam klip tersebut, lagu yang aslinya dinyanyikan Opick ini dibawakan oleh bintangbintang KDI bersama lulusan Ajang Boyband TPI, F20. B i n t a n g KDI yang tampil dalam klip ini merupakan perpaduan dari KDI-1, 2,dan 3, yaitu Siti, Nassar, Genta, Kiki, Lola, dan Eny. Klip ini juga melibatkan beberapa da’i muda dari ajang Dakwah TPI (DAI), yakni Hariri, Zacky, dan Nanang. Mengambil setting persawahan, hutan, dan saung, klip ini menggambarkan betapa sulitnya perjuangan yang harus ditempuh bintang KDI untuk menimba ilmu. Penggarapan klip ini dilakukan seharian penuh, dari pagi hingga malam hari di kawasan Cikeas.
Dakwah Singkat
Selain klip lagu, TPI pun menyiapkan sejumlah VT yang berhubungan dengan Ramadhan, yang dibintangi oleh sejumlah dai muda jebolan Dakwah TPI (DAI), yaitu Hariri, Zacky, Nanang, dan Farid. Masingmasing dari mereka akan memberikan dakwah singkat mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan bulan suci Ramadhan dan ibadah puasa. Mulai dari sunah saat puasa, ngabuburit, turunnya Alquran, salat tarawih, hingga zakat fitrah. Setiap harinya, di waktu makan sahur, Maya, Eny, Kiki, dan Davy akan menyapa pemirsa. Dilanjutkan dengan pembacaan niat puasa oleh Farid, Nanang, dan Siti. Sementara Hariri, Lola, dan Gita akan menemani pemirsa pada sore hari, membaca doa menjelang waktu berbuka. Selain itu, TPIjuga telah menyiapkan klip promo ucapan selamat Idul Fitri yang menampilkan bintang-bintang KDI, dan bintang- bintang dari ajang reality show kompetisinya. Klip-klip berdurasi singkat itu diharapkan akan menambah khidmatnya suasana Ramadhan tahun ini.
Tombo Ati
SEPERTI diungkap saat konferensi pers pada Selasa lalu, Global TV juga membidik segmen dewasa dan keluarga. Salah satunya dengan menghadirkan program tayangan Tombo Ati yang menyinergikan konsep sinetron dengan talkshow. Ide awalnya dicetuskan Misbach Yusa Biran, sutradara senior. Menurut Misbach, ia memadukan dua konsep tersebut, bukan tanpa alasan matang. Pertama, tak bisa dimungkiri bahwa sinetron merupakan jenis tayangan yang paling diminati masyarakat Indonesia secara umum. Sementara melalui konsep talkshow, maka latar belakang sebuah persoalan serta jalan keluarnya dapat diungkap dan disajikan secara ringan tapi tepat sasaran.
Selain itu, dengan paduan dua konsep ini, unsur hiburan yang ingin ditonjolkan tetap terjaga. ”Kita menawarkan tontonan yang sarat nilai agama namun dikemas secara entertain. Agar pemirsa dapat menemukan jawaban secara konkret,” kata Misbach lagi. Dalam setiap episode Tombo Ati dihadirkan narasumber dari pemirsa, juga selebriti terkenal. Mereka inilah yang kemudian akan bertukar pikiran (sharing) dan mengulas tentang permasalahan sesuai tema yang diangkat. Melalui proses sharing inilah diharapkan akan terjalin kedekatan antara narasumber, pelaku peristiwa, serta pemirsa.
Aktris senior Nani Wijaya, yang juga istri dari Misbach ikut terlibat dalam produksi ini. Nani mengaku susah untuk menghilangkan figur Emak yang kadung lekat pada dirinya. Karena itu ia mengaku melakukan beberapa persiapan khusus. ”Tunggu saja, karakter saya nanti akan berubah total,” ucapnya yakin. Melalui program ini, Misbach berharap dapat membantu banyak orang dalam menghadapi permasalahan hidup. ”Semoga program ini dapat menjadi sarana curahan perasaan sekaligus menampung beban hati yang menghimpit pemirsa,” tuturnya. (danang/hery/ita)
6. EKO PATRIO-shalat dan main kartu (edit esensi)
Eko Patrio (Bagian 3)
Lingkungan kampungnya yang majemuk, membuat Eko punya banyak sahabat dari kalangan kriminal. Untunglah, ia tak sampai kejeblos ke dunia hitam, melainkan justru ke dunia lawak.
Roda kehidupan manusia memang berputar. Kadang-kadang berada di bawah, lain waktu ada di atas. Demikian pula dengan kehidupan keluarga Eko. Dari yang awalnya nol, lambat laun mulai merangkak naik, sehingga akhirnya berhasil memiliki sebuah toko besar, beberapa rumah, dan tujuh mobil angkutan kota (angkot). Namun, saat Eko menginjak usia remaja, musibah demi musibah pun mulai menimpa keluarga ini, hingga akhirnya orang tua Eko jatuh bangkrut.
DITONJOK ARTISKebandelan Eko di masa kecil dan remaja tampaknya tak lepas dari pengaruh lingkungan tempat tinggalnya, di bilangan Kebon Pala. "Kampung kami itu sangat ’antik’. Selain sangat padat, penghuninya pun campur aduk. Selain ada kiai, guru, pegawai negeri, dan buruh, ada juga bromocorah, penjambret, dan pekerja seks komersial," kata Eko. Sejak kecil ia terbiasa berbaur dengan semua kalangan. Suatu saat ia ikut salat dan mengaji di musala, di lain waktu ia main kartu bersama para penjambret!
Eko sering dihukum guru mengajinya. Pasalnya, hampir setiap akhir pekan ia membolos, karena lebih memilih menonton film layar tancap atau bermain judi koplo (dengan menggunakan dadu yang dikocok). Tak banyak temannya yang tahu bahwa sebenarnya ia ikut berjudi karena dibayar oleh sang bandar, sebagai pemancing agar orang lain tertarik untuk ikut memasang taruhan. Maklum, kalau ada Eko, suasana pasti rame karena ia memang senang membanyol.
Untunglah, ia tidak hanyut dalam gelapnya dunia hitam. "Entah kenapa, saya tidak pernah terpengaruh untuk minum minuman keras, dan teman-teman pun juga tidak pernah memaksa saya untuk ikut minum. Saya memang bukan jagoan, tapi saya bisa menjaga sikap agar tidak lembek. Dengan cara itu, orang segan terhadap saya," papar Eko.
Eko, yang juga suka dipanggil ’Pur’, teringat suatu kejadian di tahun 1986, saat ia pulang sekolah. Di tengah jalan, tiga penodong naik ke dalam angkot yang ditumpanginya. Hatinya langsung ciut ketika mereka menodongkan sebuah pisau. Tapi, tiba-tiba salah seorang penodong berkata, "Ee... Pur, ternyata elu! Ayo, bantuin kita, dong!"
Eko tentu saja menjadi kikuk, lebih-lebih karena beberapa penumpang ikut memandanginya dengan wajah curiga. "Akhirnya saya pura-pura baca koran dan tidak mengenal mereka," katanya, tertawa. Pada saat ramai-ramainya ’petrus’ (penembakan misterius), sekitar tahun 1983, tak sedikit teman Eko yang menjadi korban. "Waktu pulang sekolah, saya menyaksikan jasad beberapa teman saya yang tergeletak di tepi jalan atau di pinggir kali," kenangnya, sedih. Sementara itu, sifat badung Eko terus terbawa hingga ia duduk di bangku SMA, tepatnya SMA Negeri 18. Bersama teman-temannya, ia kerap berkelahi dengan kelompok siswa dari SMA lain. Begitu si lawan kalah, mereka lucuti pakaiannya. Jadilah Eko dan kawan-kawan punya tambahan koleksi baju ’baru’ setiap kali pulang tawuran. Di kampungnya, tak ada pertandingan sepak bola yang tidak berakhir dengan perkelahian yang dipicu oleh Eko dan kelompoknya. Agar makin jago berkelahi, tak tanggung-tanggung, ia rajin berlatih pencak silat.
Namun, Eko juga pernah kena batunya. Suatu hari, seperti biasanya, ia dan teman-temannya ngelayap ke Pasar Glodok sepulang sekolah. Ketika sedang asyik ’cuci mata’, mereka bertemu seorang gitaris kenamaan. "Itu si Fulan!" seru salah seorang teman Eko.
"Bukan! Bloon lu...!"
Bertepatan dengan ucapan ’bloon’ itu, si pria tinggi besar asal Indonesia Timur itu membalikkan badan. "Apa kamu bilang? Siapa yang bilang saya bloon? Pelajar nggak sopan lu!" hardiknya, sembari melayangkan tinjunya, dan pas mengenai pipi Eko.
"Maaf, Om... Maaf, Om....," kata Eko tergagap, sembari lari tunggang langgang, diikuti teman-temannya. Setelah kejadian itu, Eko berharap, suatu hari ia bisa menjadi artis. Alasannya, supaya punya kuasa lebih atas orang lain. "Eee... kesampaian juga akhirnya. Rupanya, kalau mau jadi artis terkenal harus rela ditonjok dulu oleh artis lain, ya," ujarnya, geli.
MELEJIT DENGAN PATRIO
Saat Eko menginjak bangku SMA, saat itu pulalah orang tuanya mulai bangkrut. Enam dari tujuh mobil angkot milik orang tuanya terpaksa dijual, toko merugi, peralatan rumah tangga pun nyaris ludes.
Akibatnya, ayah dan ibu Eko harus memulai usaha dari bawah lagi. Ayahnya berdagang buku di pasar, ibunya berjualan makanan di kantin pabrik dekat rumah dan membuka usaha pemutaran video anak-anak di rumah. Selain mengutip iuran Rp100 per anak, ia pun menjual makanan bagi para penonton cilik itu. Meski hidup prihatin sudah menjadi kebiasaan keluarga ini, tak urung batin Eko terusik untuk berbuat sesuatu. Kebetulan, saat itu ia mulai menyadari bakat seni yang ada dalam dirinya. Pada tahun 1988, ia sudah sering mendapat honor untuk puisi dan gambar vignet karyanya yang berhasil dimuat di beberapa media massa.
Karena selama itu ia dikenal sebagai tukang membanyol di kalangan teman-temannya, Eko lalu membentuk grup lawak Seboel (kependekan dari ’Sekelompok Bocah Eling’), bersama kedua temannya, Jejen dan Tejo. Mereka mengikuti berbagai lomba di Jakarta dan Bandung, dan berhasil menjuarai beberapa di antaranya. Salah satunya adalah yang diselenggarakan oleh Radio Suara Kejayaan (SK).
Ketua panitia lomba, yang diikuti sekitar 200 pelajar dan mahasiswa, ini adalah Miing Bagito alias Deddy Gumelar, pelawak yang waktu itu sudah terkenal. Sedangkan dewan juri terdiri dari para anggota grup Warkop DKI, yaitu Kasino, Dono, dan Indro. Bermodalkan kemenangan itu, Eko diterima bekerja sebagai penyiar Radio SK. Ia pun lalu menjadi kenal lebih dekat dengan pelawak senior, seperti para anggota Warkop dan Bagito (Miing, Didin, Unang).
7.GINA ADRIANA SANOVA enerji baru dan ketenangan (edit esensi)
Gina A Sanova Bisnis adalah Penunjang Dakwah
Sungguh beruntung orang yang dapat merasakan lezatnya kerja dan ibadah sekaligus. Sebab, setiap aktivitasnya bernilai tidak hanya di dunia, melainkan juga di akhirat.
Salah seorang yang beruntung itu adalah Gina Adriana Sanova. Wanita kelahiran Jakarta, 2 September 1961 itu dulu pada tahun 80-an dikenal sebagai salah seorang artis film. Kini, ia adalah seorang pebisnis dan menjadi direktur utama PT Ginova Production House.
Buah hati Prof Dr Muskarna Sastranegara (seorang guru besar di bidang hukum, ekonomi, dan bahasa) dan Toety Surtini itu menghabiskan sebagian masa kecil dan usia remajanya di Jepang. Ayahnya menjadi pengajar di Tokyo Gaigoday, tahun 1971-1977. Tahun 1978, saat kuartal pertama SMA, Gina kembali ke Jakarta, dan melanjutkan sekolah menengah di ibukota.
Sepulangnya dari Jepang, Gina terjun ke dunia model dan film. Ia juga turut membintangi film-film remaja, kebanyakan bersama Rano Karno. Sebelas film yang ia teken kontraknya, antara lain dalam film Beningnya Hati Seorang Gadis dan Betapa Damai Hati Kami yang diangkat dari novel-novel Eddy D Iskandar. Tahun 1982, Gina disunting oleh John Sanova, seorang pengusaha. Ia pun berhenti dari dunia seni peran yang telah mempopulerkan namanya, dan beralih menjadi pengusaha.
Sebagai seorang yang mendapat didikan agama dari kedua orang tuanya, Gina selalu merasa haus untuk belajar tentang Islam. Ketika itu, awal tahun 80-an, di Jakarta belum banyak kelompok pengajian seperti sekarang. Ia pun rela menempuh jarak 'lumayan' -- ia tinggal di Pondok Indah, Jakarta Selatan -- untuk mengaji di kawasan Tebet dan Cempaka Putih (Jakarta Pusat). Jaraknya cukup jauh. Tempat lain yang juga menggelar pengajian adalah Masjid Sunda Kelapa dan Masjid Al Azhar.
`'Ada keinginan kuat untuk terus belajar mengaji, tapi tak ada wadahnya yang dekat. Karena itu, pada tahun 1984 saya mendirikan Pengajian Babussalam,'' tuturnya. Awalnya, pengajian itu diikuti oleh ibu-ibu arisan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Namun, lama kelamaan jamaahnya dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari Jakarta, tapi juga dari Botabek.
Mula-mula pengajian tersebut hanya diadakan sebulan satu kali. Setelah itu, dua kali sebulan. Kini, Pengajian Babussalam diadakan sekali sepekan, yakni hari Selasa, pukul 10.00 hingga shalat Zhuhur berjamaah. Pengajian dilakukan di kediaman Gina. Tidak repot selalu menjadi 'tuan rumah' tiap pekan? `'Sama sekali tidak. Justru saya merasakan mendapatkan begitu banyak keberkahan, hikmah dan karunia Allah SWT. Salah satu hal yang paling menonjol adalah setiap kali saya menghadapi suatu persoalan, selalu ada jalan keluarnya,'' tutur ibu dari Muhammad Andrew, Muhammad Andry, dan Audrey Adriana ini.
Gina berupaya menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhiratnya. Ia tidak hanya aktif memajukan kegiatan pengajian, melainkan juga kegiatan bisnisnya. Melalui bendera PT Ginova, ia mengembangkan berbagai usaha, termasuk di bidang rumah produksi. Ia memproduksi sejumlah serial pendidikan dan dakwah, seperti Puan, Annisa, Kampungku, Hikmah Pagi, dan Kultum (semuanya ditayangkan di TVRI), serta Indahnya Silaturahmi (Metro TV). `'Saat ini kami sedang menyiapkan beberapa program yang akan ditayangkan di TV7 dan SCTV. Kami juga berencana menggarap sinetron,'' papar wanita yang hobi membaca dan main piano ini.
Baginya, kegiatan bisnis merupakan penunjang penting kegiatan dakwah. `'Bagaimanapun dakwah itu memerlukan biaya. Karena itu, saya bertekad terus mengembangkan bisnis, agar dapat menunjang kegiatan sosial dan dakwah saya,'' kata wanita yang senang memasak untuk keluarga itu. Kini ia mengorganisasi pengajian di hotel berbintang. Mulai bulan ini, ia menyelenggarakan Weekend Family Gathering (Penyejuk Iman Keluarga) yang diadakan di Hotel Hilton Jakarta. `'Untuk bulan Januari, tepatnya tanggal 29, akan diisi oleh Prof Dr Komaruddin Hidayat, dan bintang tamu Rano Karno beserta istrinya, Dewi,'' ujarnya.
Gina mengakui, salah satu pendorong ia mengadakan kegiatan ini adalah keluhan dan keinginan sejumlah kliennya. `'Banyak klien saya yang mengatakan mereka ingin sekali mengaji, namun tidak punya waktu. Mereka hanya punya waktu hari Sabtu dan Ahad,'' ujarnya. Maka sebulan sekali, ia menggagas kegiatan ini untuk mereka. Kini di usianya yang sudah kepala empat, Gina mengaku makin bersyukur dan dekat kepada Allah. Ia makin giat bekerja dan beribadah. `'Saya ini orangnya gila kerja. Kalau tidak melakukan aktivitas apa-apa, rasanya bosan dan sayang waktu yang diberikan oleh Allah SWT terbuang cuma-cuma,'' tutur Gina.
Bagi dia, bekerja itu memberikan kebahagiaan. ''Melalui kerja kita dapat berbuat sesuatu yang berarti bagi diri kita sendiri, keluarga, karyawan kita maupun masyarakat. Bekerja bagi saya selalu menumbuhkan gairah dan semangat,'' tuturnya. Hal serupa dirasakannya setiap kali melakukan ibadah. Ibadah, kata dia, bisa dilakukan di mana saja. `'Perjalanan macet di Jakarta, saya isi dengan shalat Dhuha dan shalat-shalat sunat lainnya, maupun zikir.'' Adakah sesuatu yang dipetiknya setiap kali selesai shalat dan berzikir itu? `'Saya senantiasa mendapatkan energi baru dan ketenangan dari Allah. Sejuk,'' tambahnya. n
8 GITO ROLLIS pertama rasanya malu (edit esensi)
Berbagi Nikmat Taubat Bersama Gito Rollies
SUASANA shalat jumat (16/4) di Masjid Al-Ma'mun di kompleks Redaksi Suara Merdeka, Jalan Raya Kaligawe Semarang boleh jadi tak berbeda dari beberapa shalat jumat sebelumnya, yaitu dipenuhi oleh para anggota redaksi dan karyawan, serta beberapa orang dari sekitar yang biasa sembahyang di sana. H Thobari, anggota redaksi yang juga salah seorang takmir masjid tersebut mengatakan, khatib dan imam shalat bersifat reguler atau sesuai dengan jadwal.
Mungkin yang membedakan shalat jumat kemarin adalah kehadiran H Gito Rollies, artis dan rocker yang kini lebih banyak melakukan dakwah. Dia datang selain untuk shalat jumat juga memberikan ceramah singkat mengenai pertaubatannya kembali ke jalan Islam.
Semalam Gito juga tampil di ruang Poncowati Hotel Patra, dalam rangka pengajian Qolbun Salim. Selain dia, hadir pula aktor senior Deddy Sutomo, pengurus Majelis Pengajian Qolbun Salim dan Direktur PT Suara Merdeka Press Kukrit Suryo Wicaksono MBA. Setelah ceramah Gito Rollies sekitar 20 menit, digelar acara ramah-tamah sembari makan siang di Aula Suara Merdeka Lantai III.
''Saya bukan ahli agama, juga bukan juru dakwah. Saya masih seorang artis dan penyanyi. Tapi memang saya mensyukuri nikmat taubat menemukan kebenaran Islam,'' tutur pemilik nama asli, Bangun Sugito itu mengawali ceramahnya.
Siang itu, penulis buku Sujud Haru di Atas Sajadah mengenakan baju koko abu-abu dengan celana longgar berwarna sama dan kopiah putih. Bagi yang ingat gaya menyanyi tersebut ketika masih menjadi rocker bersama Rollies Band, boleh jadi akan berpendapat mungkin dia kesurupan. Gaya bicaranya cepat, lengkap dengan gestur yang ekspresif sehingga menimbulkan kesan energik.
Namun Gito Rollies sekarang dan dulu jauh berbeda. Itu juga diakuinya di mimbar dan juga saat ramah-tamah.
''Saya memang masih artis dan penyanyi. Tapi pasti ada perbedaan mendasar. Sebagai penyanyi wajar saja saya mengharapkan puji-pujian dan popularitas. Tapi sebagai orang yang harus menyampaikan pesan keagamaan saya harus rela berkorban,'' tegas suami Michelle van der Rest itu.
Secara eksplisit, dia juga menjelaskan perbedaan mendasar tersebut. Sebagai artis, kata dia, penampilannya berhonor atau dibayar. Dia juga datang ke suatu tempat atas undangan. Namun sebagai orang yang berdakwah, dia harus rela tak mendapatkan apa pun dari sisi material dan semata hanya berharap rida Allah SWT. Singkatnya, dalam keyakinannya, bila dia tampil untuk menyampaikan pesan keagamaan dan mendapat bayaran untuk itu maka hal tersebut belum bisa disebutnya sebagai berdakwah.
''Saya bahkan pernah bilang kepada istri saya. Mama, kalau Mama cinta saya, ikhlaskah Mama saya pergi untuk menyampaikan pesan dan pulang tak membawa apa-apa, tak membawa uang? Alhamdullilah, istri saya ikhlas.''
Alasan
Banyak hal yang disampaikan Gito Rollies siang itu. Paling menarik adalah alasan kembalinya dia ke jalan Islam yang juga ditanyakan seorang jamaah bernama Amar. Pertanyaan itu cukup menarik mengingat sebagai figur publik, terutama saat masih sangat populer sebagai rocker, Gito dikenal sebagai selebriti yang lebih banyak berkutat di ''jalan-jalan muram dan hitam''.
Dia mengatakan, setidaknya ada empat alasan yang menggerakkan hatinya mencari kebenaran Islam. Pertama, kata dia, itu karena kehendak Allah. Kedua, doa-doa dari para pecintanya, katakan saja fans dia. Ketiga, dakwah terus-menerus yang disampaikan kawan-kawan Gito Rollies kepadanya secara langsung. Yang terakhir adalah dorongan yang besar dalam dirinya untuk ''menemukan'' Islam.
''Awalnya, saya hanya melihat orang-orang yang pergi ke masjid dan belum menunaikan shalat, meskipun saya beragama Islam. Selanjutnya saya beranikan diri masuk ke rumah Allah itu. Wah, kali pertama rasanya malu sekali dan menakutkan tempat itu. Lama-lama Allah berkenan memberikan hidayah kepada saya.''
Pengalaman religius yang meyakinkannya ''kembali'' ke Islam sempat pula diceritakan. Yakni, selama tiga hari tiga malam pada suatu kesempatan syuting di Surabaya, dia seolah-olah melihat ''penampakan'' dosa-dosanya. Bahkan, dia mulai menyadari bahwa dosa terbesarnya berasal dari mulut dia.
''Saya ini dulu tukang menghina orang. Ketika itu, saya merasa melihat EL Manik (aktor-Red) yang sering saya hina karena kebotakannya. Ya, ternyata banyak dosa saya berasal dari mulut saya,'' tandas lelaki kelahiran Biak, 1 November 1946 itu.
Gito Rollies barangkali salah seorang dari sekian selebriti yang telah menemukan kenikmatan pintu taubat. Seperti ceritanya, di kalangan selebriti sekarang, berkembang terus proses dakwah di antara mereka sendiri.
Sekadar catatan, kali pertama dirinya terlihat berubah dari sosok selebriti yang ndugal menjadi orang dengan penampilan seorang juru dakwah, muncul dua reaksi yang berbeda dari kalangan artis.
Gito, sang mantan rocker urakan itu, kini dikenal sebagai pendakwah. Itu pula alasan Majelis Pengajian Qolbun Salim Semarang mengundangnya.
9.IDA LAILA menikmati tidur setelah sholat subuh (edit esensi)
Ida Laila, dari Penyanyi ke "Mubalighah"
MASIH ingat Ida Laila? Masih ingat Keagungan Tuhan yang melodinya berkarakter kuat? Inilah cuplikan syairnya, Insyaflah wahai manusia, jika dirimu bernoda ...
Lagu karangan A Malik BZ tersebut pernah sangat terkenal, dan melambungkan penyanyinya ke tempat tinggi di dalam dunia musik. Pada masa itu, tahun 1960-an, ia juga berkibar lewat Siksa Kubur ciptaan Achmadi, serta sejumlah lagu lainnya.
Ida Laila menjadi salah satu pengikat masyarakat dengan musik Melayu-yang belakangan tumbuh menjadi dangdut lewat pengaruh musik India dan Timur Tengah. Ia bertahan sampai sekitar 30 tahun sejak masuk dapur rekaman tahun 1964 dengan album perdana bertajuk Berkasih Mesra. Album itu disusul dengan Keagungan Tuhan.
"Lagu Keagungan Tuhan itulah yang membuat saya dikenal luas," ujar Hj Ida Laila ketika ditemui Kompas, Senin (28/8), di rumah berukuran 10 meter x 25 meter di Jalan Cancer 3 Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai penyanyi lagu Melayu (dan kemudian dangdut), Ida Laila pernah sangat sibuk. Usia yang merambat naik tidak menghalangi kesibukan itu. Bahkan dalam usia 57 tahun saat ini ia tidak juga berhenti, acaranya justru semakin padat. Memang bukan lagi sebagai penyanyi yang utama, tetapi mubalighah. Tugasnya menyiarkan agama Islam. Ia sibuk mengisi berbagai pengajian.
Sebagai artis ia masih sempat beristirahat di sela-sela pentas, kini sebagai juru dakwah ia baru dapat menikmati tidur tiga-empat jam setelah shalat subuh. Katanya, "Setiap kali pulang dari hajatan, saya tidak langsung tidur, namun terlebih dahulu shalat malam dan subuh, karena hampir setiap hari saya pulang ke rumah antara jam tiga ataupun jam empat dini hari."
Menjalani kehidupan berat dengan bertandang dari desa ke desa berikutnya di seantero wilayah Jawa Timur itu memang sudah menjadi pilihannya. Tuturnya, "Sepulang dari menunaikan ibadah haji, tahun 1994, hati saya terpanggil untuk berdakwah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala."
Hal itu punya konsekuensi tersendiri. Buku-buku agama menjadi santapan rutinnya.
"Dahulu, tidak pernah baca-baca, tetapi sekarang ini mau tidak mau, ya, harus banyak belajar dan membaca," ujarnya.
***
RIWAYATNYA yang panjang di dunia musik menghasilkan puluhan album rekaman musik, dengan jejak keseniannya pada sederet orkes. Ia tampil pertama kali bersama Orkes Melayu (OM) Sinar Kumala Surabaya, pimpinan A Kadir (almarhum) pada sebuah hajatan di Perak Surabaya. Setelah itu, ia pun bergabung dengan berbagai grup, yakni OM Awara, OM Sinar Mutiara, OM Sonata, dan OM Sanata.
Dengan OM Awara, Ida Laila melahirkan sedikitnya 18 buah album PH (piringan hitam). Bersama OM Sinar Mutiara meluncurkan tujuh buah album. Diiringi OM Sonata ia menelorkan empat atau lima album. Kerja samanya dengan OM Sanata menghasilkan satu buah album.
"Saya sendiri tidak dapat mengetahui secara pasti berapa jumlahnya. Saya tidak mendokumentasikannya secara rapi. Album Sepiring Berdua hasil rekaman tahun 1987, saya tidak punya," ujar Ida Laila, yang didampingi suaminya, Mulyono.
Meski demikian, ia ingat beberapa di antaranya. Salah satunya adalah Berkasih Mesra produksi Lokananta Solo, tahun 1964. Pada tahun yang sama ia menelorkan Keagungan Tuhan produksi RRI Surabaya. Album Perintah Ilahi tahun 1967 dan Siksa Kubur tahun 1976.
"Rekaman terakhir lagu-lagu dangdut pada tahun 1997 di studio rekaman Indra Record Surabaya. Itu berisi lagu-lagu nostalgia," ujar Ida Laila.
Menurut Ida Laila, sebenarnya tawaran untuk masuk dapur rekaman lagu-lagu dangdut cukup banyak. Ia tak dapat memenuhinya karena sibuk sebagai mubalighah. "Untuk undangan ceramah saja, saya tidak dapat me-menuhi seluruhnya. Namun, bukan berarti saya tidak lagi menyanyi," ujarnya.
Ia juga masuk dapur rekaman untuk menyanyikan lagu-lagu bernuansa rohani, yakni album Syi'iran Wali berlabel Eling-eling produksi Indra Record Surabaya.
***
PERGESERAN sosok penyanyi dangdut ke mubalighah tidak membuatnya sibuk di dalam menyesuaikan citra. Ida Laila tidak pernah larut di dalam cara tampil para penyanyi dangdut yang seronok baik busana maupun aksi panggungnya. Ia tetap membalut tubuhnya dengan pakaian panjang.
"Dahulu waktu pengambilan gambar, apalagi di televisi (TVRI-Red) bahu terbuka sedikit saja dinilai tidak sopan," ujar Ida Laila.
Bahkan tumbuh kesan ia menempatkan diri sebagai artis dangdut yang religius. Tambahnya, "Alhamdulillah, para kiai dan ulama bisa menerima saya sebagai mubalighah, walaupun dalam setiap pengajian saya, selain ceramah agama juga nyanyi dengan iringan electone. Namun, lagu-lagunya saya sesuaikan dengan hajatan itu sendiri."
Sebagai ibu sekaligus nenek dari lima anak (seorang meninggal-Red) dan enam cucu, Ida Laila tetap menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan. Rumahnya tidak dilengkapi harta benda berupa mobil walaupun sebenarnya keluarga artis ini mampu.
"Saya sudah tidak kepingin apa-apa lagi, kecuali keridloan Allah dan dapat menjalankan semua perintah Allah," ujarnya sambil meneteskan airmata.
Undangan pengajian dari satu desa ke desa yang lain di berbagai daerah di Jawa Timur, kini terus mengalir. Wujud hajatan beragam, dari sunatan, perkawinan, hingga pengumpulan dana untuk pembangunan masjid. Setiap bulannya antara 22-25 undangan pengajian harus ia hadiri.
"Bulan September nanti, jadwal untuk ceramah sudah penuh. Kalau saja semua permintaan umat harus saya penuhi, bisa-bisa satu hari dua-tiga kali berceramah," ujar Ida Laila.
Maka ia mau tidak mau menjaga kebugaran. Setiap pagi hari ia jogging, dan banyak minum air putih. Tuturnya, "Setiap hari saya minum satu sendok madu, kuning telor, dan kencur."
***
SAMA-sama selalu berhadapan dengan orang banyak, ada keharuan yang berbeda antara menjadi artis dan tokoh agama tersebut. Sebagai penyanyi tenar ia pernah merasakan hebatnya dielu-elukan penggemar. Tetapi kepuasan batinnya sekarang sungguh berbeda.
"Selama menjadi artis penyanyi saya tidak bisa lebih dekat dengan mereka, bersalaman dan berfoto bersama. Lha wong saya masih di atas podium dan cemarah, orang-orang tua minta foto...," ujar perempuan kelahiran Kampung Petukangan (kawasan Masjid Agung Sunan Ampel-Red) yang bernama asli Murahhati ini.
Kini ia menyanyi di dalam acara dakwah, dengan lagu-lagu rohani, seperti Khusnul Khatimah atau Sembahyang. Sambutan masyarakat di desa-desa, orang-orang yang sederhana, telah demikian kuat mengikat kalbunya. Itu yang menyebabkan ia ingin terus melakukan tugas mulia tersebut. "Walaupun saya harus naik perahu dan jalan kaki serta kehujanan, terasa tidak menjadi beban berat. Sebab, apa yang saya lakukan ini penuh keikhlasan," ujar Mulyono, suami Ida Laila yang selalu mendampingi setiap kali Ida Laila berceramah agama
10.IHSAN TARORE shalat jalan terus meski sibuk(edit esensi)
Indonesian Idol: Gea Diunggulkan, Malah Terbebani
PERJUANGAN finalis Indonesian Idol sudah mendekati final. Tiga kontestan Dirly (Menado), Ihsan (Medan), dan Gea (Bandung) akan memperebutkan dua tiket grand final Jumat (4/8) malam ini.
Repotnya, di saat final ini semangat mereka justru menurun. Dalam wawancara dengan Warta Kota seusai latihan di Studio Erwin Gutawa, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (3/8), mereka mengungkapkan harapan dan keresahannya.
Gea malah ingin kembali sekolah. Katanya, menang enggak menang dia harus tetap sekolah.Ihsan bilang kangen rumah dan kedua adik lelakinya, tapi ia bilang belum mau pulang sekarang ini. Dirly sedang menghadapi masalah pada suara dan kakinya. Katanya, suaranya sedang serak dan penyakit lama pada kakinya kambuh lagi. Dirly jadi tidak bisa berjalan tegak karena ia harus menahan sakit."Saya yakin 75 persen masuk final. Yang bikin keyakinan saya kurang adalah saingan rasanya berat. Gea sudah pasti bagus dan Dirly lebih ganteng daripada saya," kata Ihsan, ABG kelahiran Medan, 20 Agustus 1989, ini.
Ihsan sudah berlatih semaksimal mungkin. Sampai ia bilang capek belajar, tapi hasilnya masih juga dibilang kurang. "Jadi, kalau Ihsan lolos ke babak berikutnya, Ihsan sudah siap terima kritikan yang pedas-pedas. Sekarang saja, Ihsan sudah dengar orang bingung kok bisa aku masuk tiga besar padahal nyanyinya masih kurang bagus," katanya.Sementara Gea ada di atas angin lantaran semua juri Indonesian Idol -- Indra Lesmana, Titi DJ, Indy Barends, dan Dimas Djayadiningrat -- memilihnya sebagai juara. Meski begitu, Mojang Priangan ini siap kalau "Indonesia" tidak setuju dengan dewan juri.
"Gea sih misinya membuat semua orang terhibur. Gea harus berpikir bisa, bisa. Harus optimis terus. Harapan juri Gea rasakan sebagai beban, tapi beban yang ringan saja," katanya.
Sementara Dirly mengkhawatirkan kaki dan suaranya yang agak serak dan itu mengganggunya. Sebab, ia tidak kuat berdiri lama. Satu lagi masalah yang harus dihadapinya adalah lagu pilihannya cukup sulit dinyanyikan."Aku milih lagu Topeng yang dinyanyikan Peterpan. Lagu itu ternyata susah, karena nadanya datar semua. Tapi, aku kan sudah enggak bisa ganti lagu lagi, jadi ya pasrah aja dah," kata Dirly.Ia mengaku setiap menjelang konser spektakuler merasa tidak karuan, deg-degan, dan pesimis. Tapi, ia itu adalah musuh yang harus dikalahkan. "Aku harus bisa mengalahkan pikiranku. Tapi, aku tetap siap pulang dan siap juga lanjut di Idol," katanya.
Malam ini mereka akan menyanyikan dua lagu dan karena temanya Bintangku, Mimpiku. Lagu yang mereka pilih adalah lagu idola dari artis pujaan.
Dirly memilih Topeng (Peterpan) dan Akhir Cerita Cinta (Glenn Fredly). Ihsan akan menyanyi Untukmu (Chrisye) dan Laskar Cinta (Dewa). Gea akan memikat penonton dengan Biru (Vina Panduwinata) dan Jatuh Cinta (Titik Puspa). (sra)
Dirly Pria Romantis
DEARLY Dave Sompie, adalah finalis Indonesian Idol termuda. Ia baru akan berusia 17 tahun, 10 Desember mendatang. Bungsu dari enam bersaudara anak keluarga Bernhard Sompie dan Mariance Mailangkay ini mengaku pria romantis. Waktu konser spektakuler pekan lalu, Dirly pun sempat-sempatnya membawa mawar merah dan memberikannya ke seorang penonton perempuan. Jadi, kalau menang Indonesian Idol, penggemar olahraga basket ini ingin punya banyak album lagu-lagu romantis. Pengagum Glenn Fredly ini malah ingin menyanyikan lagu ciptaan Glenn karena katanya, Glenn seperti dirinya, romantis. Alamak.. (sra)
Gea Semangat Terus
RASANYA semua orang bisa meniru semangat Ghea Dahliana Oktarin. Gadis kelahiran Bandung, 23 Oktober 1989 ini selalu bersemangat. Susah senang dia percaya diri bahwa bisa mengatasi segalanya. Kalau senang, tidak lupa diri, kalau susah tidak putus asa. Bagus kan? Putri bungsu keluarga H Caca Suria Sumantri (alm) dan Hj Edith Delima ini memang sudah dilatih tahan mental sejak kecil. Dulu, ayahnya selalu menyemangati Gea melakukan apa pun. Kata ayahnya, kalau Gea mau dia pasti bisa. Dan Gea ingin juara. Bisakah? (sra)
Ihsan Tak Lupa Doa
MANUSIA bisa berusaha tapi Tuhan yang menentukan. Itu sebabnya Muhammad Ihsan Tarore mengaku selalu berserah diri, shalat dan dzikir jalan terus meski sesibuk apa pun dirinya. Sulung dari tiga bersaudara keluarga Kusnadi dan Endang Susilawati ini pun selalu diingatkan ayahnya untuk berdoa dan curhat hanya kepada Allah. Kalau Ihsan masuk grand final 19 Agustus mendatang, apalagi juara, ia akan dapat hadiah ulang tahun paling indah dalam hidupnya. Cowok kelahiran Medan, 20 Agustus 1989, ini sudah membayangkan mobil Suzuki Swift, hadiah juara Indonesian Idol, menjadi miliknya. "Keren enggak?" tanyanya.
11. IMAM TANTOWI shalat sembunyi sembunyi (edit esensi)
Imam Tantowi Mendapat Teguran Allah
Perjalanan hidup manusia tidak selamanya mulus. Hambatan dan cobaan selalu ada yang datang menerpa. Tapi itu semua adalah ujian dari Allah yang harus diterima dengan sabar dan tawakal.
Allah akan memberi barokah kepada hamba-Nya yang dengan sabar dan bijaksana menyikapi cobaan. Seorang sutradara film dan sinetron kolosal, Imam Tantowi, mengisahkan cobaan dan peringatan yang diberikan Allah berkaitan dengan profesinya selama ini. Peringatan itu berupa protes dari masyarakat Hindu di Bali tentang sinetron 'Angling Dharma' yang ia tulis dan ia buat dengan setting Hindu.''Waktu itu saya masukkan ada orang Islam dari Gujarat yang mau mencari saudaranya di tanah Jawa. Tapi itu memang fiksi saja,'' ujar penulis skenario beken ini. Tantowi melanjutkan, kedatangan orang Islam ini ke Jawa juga untuk mengejar tukang sihir pelarian dari India yang mengganggu Gujarat.Di Jawa tukang sihir ini ternyata merusak kerajaan Angling Dharma. Akhirnya si Muslim itu ikut membantu Angling Dharma. ''Itu ternyata diprotes orang Bali. Jangan dimasukkan unsur lain lah, cerita Angling Dharma itu sakral, jangan dibuat fiksi,'' ungkap sutradara kawakan yang mengaku berkenalan dengan film sejak 1971.Menurut Tantowi, cerita 'Angling Dharma' yang ditulisnya hanya dua episode saja yang murni, sementara episode lainnya --hingga 90 episode-- adalah hasil rekaannya. Ia tidak menyangka kalau masyarakat Bali serius sampai menduduki stasiun Indosiar di Bali. Mereka meminta agar skenario sinetron 'Angling Dharma' diubah. Dengan tenang Tantowi menjawab, ''Silakan saja mengubah cerita itu, tapi saya stop, tidak mau menulis lagi''.Tantowi juga bilang kepada orang dari Parisade (himpunan masyarakat Hindu Bali), bahwa ratusan episode, hampir 500 episode, ia tulis dengan latar belakang Hindu. ''Orang Hindu sendiri belum tentu menulis itu.''''Saya hanya beberapa episode memasukkan unsur agama saya, protesnya begitu keras. Kalau begitu saya stop, saya tidak akan menulis lagi cerita yang berlatar Hindu,'' kenang sutradara sinetron 'Borobudur' yang ditayangkan RCTI. Padahal, kata Tantowi, ketua Parisade sendiri sebenarnya kagum terhadap tulisannya.Kendati begitu, Tantowi merasa ini benar-benar 'sentilan' dari Allah untuknya. ''Kamu orang Islam selama ini kok menulis tentang agama lain,'' gumamnya tentang sentilan itu. Akhirnya, Tantowi benar-benar menghentikan proses penulisan cerita 'Angling Dharma' dengan konsekuensi ia harus menganggur. Padahal sinetron itu mendapat rating tertinggi. Ia juga tak meneruskan penulisan cerita 'Ramayana.''Waktu itu fikiran saya sempat blank, tidak bisa untuk berkreasi. Melihat monitor komputer menjadi pusing. Saya off total kira-kira tiga bulan. Saya sempatkan umrah dulu untuk menenteramkan, setelah itu baru bisa mulai lagi,'' tutur sutradara yang mengawali kariernya sebagai tukang gambar poster dan reklame ini.Tantowi menganggap ini suatu teguran yang paling langsung dan telak sekali. Ia yang selama 31 tahun malang melintang di dunia film dan sinetron, merasa diingatkan Allah untuk membela agamanya sendiri. ''Sekarang ini saya mulai membantu menuliskan naskah yang berbau dakwah untuk Chairul Umam,'' ungkap sutradara film Fatahillah bersama Chairul Umam ini.Tantowi mengaku mempunyai kisah tersendiri di saat menggarap film Fatahillah bersama Chairul Umam yang akhirnya mengantarkannya untuk berangkat ke Tanah Suci setelah film kolosal itu kelar.''Ada hikmah yang barangkali pertanda dari Mas Mamang (panggilan akrab Chairul Umam) yang mencantumkan di credittable saat membuat film Fatahillah, di depan nama saya diberi huruf 'H', padahal saat itu saya belum naik haji,'' kisah seniman yang naik haji tahun 1998 ini.Mamang pun meledek Tantowi, ''Lu duit banyak, kapan mau naik haji.'' Mamang sengaja 'memprovokasi' agar Tantowi memikirkan itu. Hikmahnya, Tantowi menganggap ini suatu desakan. ''Iya ya, padahal ini suatu kewajiban. Ketika saya niatkan memang ternyata bisa, bertahun-tahun tidak pernah diniatkan, duit berapa pun habis'' gumam seniman kelahiran Tegal, 13 Agustus 1946.Tantowi mengungkapkan, di saat mendapatkan musibah, ia selalu mengerjakan shalat. Dalam shalat itu ia pasrah dan berdoa, ''Apa yang Engkau kehendaki ya Allah dari peristiwa ini.'' Misalkan Tantowi mengalami suatu kerugian dari musibah itu, ia berfikir ini mungkin ada zakat yang belum dibayar, mungkin ada hak orang lain yang terbawa dan akhirnya diambil kembali oleh Allah. ''Setelah saya berfikir seperti itu, saya merasa lega. Tidak ada beban atau rasa menyesal apa-apa,'' papar laki-laki yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Cabang Tegal, sampai tingkat II ini.Makna musibah bagi Tantowi adalah peringatan atau ujian. Ia menganggap ujian akan datang manakala ada sesuatu yang tidak benar pada dirinya. Sebaliknya, ia tidak pernah menganggap musibah itu sebagai deraan atau Allah sedang membenci makhluk-Nya. ''Saya selalu merasa dekat ketika diuji Yang Mahakuasa, mampu menangis di depan Allah.''Waktu melihat ada uban di alis mata, ayah enam anak dan kakek dua cucu ini semakin merasa sudah dekat pada ajal. Ketika mengingat kematian, Tantowi selalu pasrah tapi ada ketakutan yang sangat, dengan munculnya dosa-dosa yang pernah dilakukan. ''Apa yang harus saya lakukan, ya beribadah sebanyak-banyaknya,'' ujar suami Siti Murifah.Tantowi berharap ibadahnya selama ini bisa diterima dan menutupi yang bolong. Sutradara film-film action ini ingin beramal sebanyak-banyaknya, semampunya. Karena ia selalu merasa tidak siap untuk mati. ''Masih banyak kekurangan.''Tantowi berangkat dari teater pelajar Islam di Tegal kemudian hijrah ke Jakarta dan terjun ke film. Dekorator film 'Biarkan Musim Berganti' ini menceritakan saat ia bekerja dengan orang-orang yang ia yakin tentang keagamaannya. ''Waktu itu saya masih mencari. Kalau mau shalat kayaknya sembunyi-sembunyi mencari tempat shalat,'' ujar pembantu penata artistik dalam produksi film 'Tjintaku Djauh di Pulau' dan 'Si Rano' ini. Saat itu, tahun 1970-an, memang ada anggapan alangkah terbelakangnya orang yang shalat di antara orang-orang film. Namun, kebekuan ini mencair tatkala Motinggo Busye yang saat itu bertindak sebagai sutradara --tengah syuting di daerah Tangerang-- mengerjakan shalat di sebuah mushala.''Saya berfikir kenapa mesti sembunyi-sembunyi, sutradaranya saja shalat. Ya sudah shalatlah,'' ungkap laki-laki yang pernah menjadi pembantu sutradara untuk film 'Tukang Kawin' (1977), 'Dang Ding Dong' (1978), dan 'Wanita Segala Zaman' (1979) yang merangkap penulis skenario. Sejak saat itu, lanjut Tantowi, shalat menjadi kebiasaan beberapa kru film yang memang sadar menunaikan kewajibannya.Berbekal hikmah yang ia peroleh saat memproduksi 'Angling Dharma', Tantowi berketetapan hati untuk menulis naskah cerita untuk Tenggelamnya Kapal Van Der Wicjk dan Di Bawah Lindungan Ka'bah, karya Hamka. ''Imam juga sedang membuat skenario tentang walisongo,'' kata penulis skenario yang pernah menghasilkan sekitar 13 judul film dan 10 sinetron.n c12
Data Pribadi
Nama: Imam TantowiTempat/tanggal lahir: Tegal, 13 Agustus 1946
Pendidikan: Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Cabang Tegal higga tingkat II
Istri: Siti Murifah
Anak: Rian Isabella
Maulana Mikail
Raditya Warman
Putri Maulina Arafi
Surya Putri Paramitha
Muhammad Satria Pinandita
Orang tua: Abdul Rozak dan Jamilah
Karya film (13 film) antara lain: Saur Sepuh
Tutur TinularSoerabaya '45
Jejak Sang Guru
Fatahillah (bersama Chairul Umam)
Sinetron (10 buah) antara lain: Si Badung
Madu, Racun, dan Anak SingkongTiga BidadariSuami-suami Takut IstriInem Pelayan Sexy
Balada Dangdut, episode Mata Hati (1996
12.INNEKE KOESHERAWATI ABG shaka, nova,novi dan atras mengingatkan Shalat (edit esensi)
Inneke Koesherawati ; Soal Salat, Diingatkan 3 ABG
KESIBUKAN kerja memang terkadang membuat seseorang meninggalkan salat, tak terkecuali artis cantik Inneke Koesherawati. Untungnya ada tiga ABG cantik dan tampan yang sering mengingatkan Inneke saat ini.Ketiga ABG itu adalah kelompok vokal Shaka. Aktris berkerudung itu terlibat sebagai produser album-album yang dirilis Shaka.Menjelang bulan Ramadan ini, Inneke bersama Shaka kembali menelurkan album religi berjudul 'Allah yang Esa'. Album berisi 12 lagu tersebut mengusung genre R&B, khas anak muda."Saya ingin berdakwah, tapi tidak bisa seperti Aa Gym, makanya lewat jalur musik," ceplos Inneke di sela-sela peluncuran album terbaru Shaka di Hotel Shangrilla, Jakarta Pusat, Senin malam lalu.Menurut Inneke, tiga personel Shaka, Nova, Novi dan Atras sudah tidak perlu lagi dibimbing soal agama. "Mereka anak muda yang malah sering mengingatkan saya salat, jadi tidak perlu dibina lagi," kata istri Fahmi Darmawansyah itu.Inneke bersama Shaka pertama kali terjun ke dunia musik pada 2002 melalui album 'Allah yang Kucinta'. Setahun kemudian, Shaka merilis album kedua yaitu 'Ingatlah Allah'. Setelah vakum dua tahun, di tahun 2005, mereka merilis album 'The Best of Shaka'.
13.IWAN FALS ingin sholat jumatan di Demak (edit esensi)
Iwan Fals Ingin Juma'atan di Masjid Demak
Legenda hidup musik Indonesia, Iwan Fals ternyata punya satu keinginan yang sampai saat ini belum kesampaian. Dia ingin sholat Jum’atan di Masjid Demak. Masjid Demak sendiri dibangun oleh Sunan Kalijaga dijaman Kesultanan Demak dipimpin oleh Raden Patah. Dan masjid tersebut banyak menyimpan cerita sejarah dan spiritual. "Saya denger dari teman saat Jum’atan di masjid Demak, rasanya enak, katanya. Dari situ saya jadi pingin. Tapi belum ada kesempatan. Pernah lewat tapi hanya melihat saja karena waktunya yang tidak ada," tutur bang Iwan saat ditemui seusai acara preskon Gudang Garam Safari Ramadhan di Front Row, Rabu (27/9).
"Nah, nanti kan saya ke Demak tanggal 5 Oktober , mudah-mudahan saja ada kesempatan untuk bisa mampir sholat di sana," harapnya. Tanggal 5 Oktober Iwan Fals dijadwalkan tampil di Alun-alun Demak bersama Kyai Kanjeng dan Emha Ainun Najib dalam konser Gudang Garam Safari Ramadhan 2006.
Sebagai seorang musisi karya Iwan Fals kerap sekali menyinggung dan mengkritisi berbagai masalah-masalah sosial yang, menurutnya, selalu dibungkus dengan nuansa rohani. "Makanya saya tidak membuat album rohani secara khusus, karena semua lagu saya bernuansakan rohani, sebab semua lagu ciptaan saya berasal dari pengalaman batin saya," jelasnya.
Di bulan Ramadhan ini, Iwan mengaku tidak ada satu tips tertentu untuk menjalani ibadah. "Saya jalani dengan apa adanya," ujarnya singkat. Biar orang lain yang menilai, kata dia. Iwan tidak mau mengukur ketaatannya dengan dirinya sendiri. "Lha, sholat saja masih banyak yang bolong," akunya.
Hanya saja waktu Ramadhan, bagi Iwan, meruapakan waktu untuk bekerja keras bagi umat islam. "Bukan waktunya leyeh-leyeh males-malesan menunggu buka puasa," ujarnya. Bahkan, imbuhnya, Nabi saja pernah berperang saat bulan puasa.
14.KRISDAYANTI banyak banyak shalat untuk menenangakan diri (edit esensi)
KRISDAYANTI UJIAN KECIL MENJELANG KONSER
Menjelang konser tunggal keduanya yang bertajuk "15:30", 24 Maret Mendatang, diva cantik Krisdayanti mendapat beberapa ujian kecil. Antara lain, kesulitan mencari tempat pertunjukan dan sponsor. Saat masalah ini beres, satu ujian lagi yang membuatnya surprise. Ia dipanggil sebagai saksi untuk memberikan keterangan ke Polda, Kamis (17/3), berkaitan dengan masalah babysitter yang menimpa Yanti beberapa waktu lalu. Pemeriksaan yang berlangsung sejak jam 10.00 hingga jam 15.30 ini berlangsung lancar. Bahkan, Yanti diterima hangat dan dipersilahkan masuk ke ruangan Kapolda. Menurut pengacara Yanti, Deny Kailimang, S.H, kliennya telah memberikan keterangan, klarifikasi ke penyidik dan membuat berita acara. Syukurnya, semua berjalan lancar dan baik. Pun demikian Yanti mengaku sempat deg-degan. Bagaimana tidak, ini pengalaman pertama baginya dipanggil ke Polda. "Setelah izin suami, keluarga dan pengacara, saya datang dengan niat tulus ke sini sebagai warga negara yang baik. Sebetulnya mereka sih inginnya saya konsentrasi ke konser. Tapi saya pikir, biar semua selesai dengan cepat," ungkap Yanti. Hasilnya memang belum bisa diberitahu sekarang, tapi membuat Yanti sedikit lega. "Orang awam seperti saya kan berpikir dipanggil ke polisi pasti sesuatu yang menakutkan. Ternyata biasa saja. Saya diperiksa sebagai saksi dan mereka memperlakukan saya baik-baik. Saya diminta mengungkapkan apa yang saya lihat dan alami, untuk mempermudah penyidikan. Saya juga sudah menyerahkan bukti-bukti. Pengacara saya berniat membawa saksi juga," sambungnya. Gara-gara panggilan ini pula jadwal latihan vokal Yanti bersama Erwin Gutawa jadi tertunda. Alhasil, latihan diteruskan keeesokan harinya sekalian melakukan acara selamatan ulang tahun suaminya, Anang, yang ke 36, Jumat (18/3).
Terganggu kah Yanti dengan berbagai ujian tersebut? "Ya bisa dibilang terganggu juga sih dengan hal-hal seperti ini. Apalagi konser saya makin dekat. Tapi saya pasrah saja pada Tuhan. Paling saya berusaha menenangkan diri dengan banyak salat dan wirid," ujarnya yang menjelang usia kepala tiga ini merasa harus bisa lebih mengontrol diri.
"Saya tidak malu berumur segitu. Tapi memang tidak ada orang yang tak takut bertambah tua. Berpikir positif adalah obat mujarab untuk menghadapi rasa takut. Makanya tiap hari aku melakukan hal menakutkan supaya ada tantangan. Ya, seperti pergi ke Polda, deh, " paparnya yang belum lama menjual beberapa bajunya karena ingin mengubah cara berpakaian menjadi lebih tertutup. "Makanya baju-baju lama aku jual di garage sale. Tapi tidak betul-betul di garasi seperti di luar negeri, lo. Cara mempromosikannya juga dari mulut ke mulut saja," kisahnya.
Selain tidak dijual di garasi, baju-baju garage sale Yanti juga berharga tak murah. Sebab, baju-baju itu memang khusus dibuat desainer hanya satu buah, bukannya baju sehari-hari. Jadi walau harganya sudah diturunkan, tetap saja mahal. Misalnya yang dari Rp 30 juta jadi 15 juta. "Lumayan kan untuk nambah biaya konser. Dan Alhamdulillah banyak yang beli, mulai dari artis hingga pengusaha," tuturnya sambil tersenyum
15.LIDYA PRATIWI mendekatkan diri Kepada Yang Maha Kuasa dengan shalat (edit esensi)
Artis Sinetrton Lidya Jenuh Ditanyai Terus
Hingga Selasa (16/5), Lidya Pratiwi (19) masih terus diburu wartawan dan pekerja infotainment. Tapi, artis sinetron yang terlibat kasus pembunuhan seorang model, Naek Gonggom Hutagalung, mengaku jenuh.
"Saya bosan dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Memangnya enggak ada pertanyaan lain," ujar Lidya di Polres Metro Jakarta Utara.
Kali ini, Lidya dengan nada agak kesal akan menyerahkan masalah ini kepada pengacara. "Secepatnya saya akan menunjuk pengacara," ujar Lidya tanpa menyebut pengacara yang dimaksud.
Lidya yang kini mendekam di sel Polrestro Jakut mulai mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan menjalankan shalat. Sebab, hidup dengan sesama tahanan sangat berat. Sangat kontras dengan dunia glamor yang selama ini digelutinya.
Lidya ditahan di Sel A3, terpisah dengan sel ibunya di A2. Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Utara Kompol Andri Wibowo mengatakan pemisahan sel Lidya dan ibunya didasarkan atas pertimbangan hukum. "Pertimbangan hukum itu pun terkait dalam upaya penyelidikan atas kasus mereka," ujar Andri. Andri menyatakan bahwa mereka terancam hukuman mati.
Lidya ditangkap sejak Kamis (11/5) bersama ibunya, Vince Jusuf, paman bernama Tony Jusuf, dan seorang anggota satpam sekolah bernama Sukardi. Mereka berempat terlibat pembunuhan Naek di sebuah cottage di kawasan Ancol pada Kamis 27 April 2006.Lidya bertugas memancing Naek, sementara ibu, paman, dan Sukardi datang duluan di cottage. Mayat Naek ditemukan keesokan harinya oleh room boy. Masalah ini, menurut polisi, dilatari motif perampokan.
Tapi keluarga Tony membantah adanya motif ekonomi. Salah seorang anak Tony mengatakan bahwa masalah ini menyangkut harga diri karena terkait dengan pemerasan. Almarhum Naek dituding memeras duluan, tapi keluarga Naek menegaskan sebaliknya. Bahkan kakak Naek mengatakan Vince dkk menguras duit antara Rp 25 juta hingga Rp 40 juta milik Naek.
Kini wajah Lidya terlihat kurang terawat. Pada hari-hari pertama saat diwawancarai sejumlah wartawan, kulit wajah Lidya masih terlihat mulus. Namun kini di wajah Lidya mulai muncul jerawat.
Lidya selalu mengelak bahwa dia terlibat atas kasus pembunuhan ini. "Saya tidak terlibat dalam masalah ini," ujar Lidya. Bahkan Lidya menyatakan bahwa pada saat nanti akan ketahuan siapa yang salah dan siapa yang benar.
Namun dari hasil penyelidikan polisi, Lidya dinyatakan terlibat dalam kasus tersebut. Apalagi Lidya ikut menguras duit Naek lewat ATM milik Naek. Kartu ATM milik Naek, itu diberikan oleh pamannya, Tony Jusuf, beberapa saat sebelum Naek dihabisi.
Berbeda dengan Lidya, sang ibu, Vince Jusuf, kali ini lebih sering menyatakan rasa penyesalannya. "Saya menyesal," ujar Vince saat diwawancarai wartawan kemarin.
16.LULU KAMAL saat menunggu waktu sholat Dhuhur (edit esensi)
Lula Kamal Jalan ToI' Doa
Dr Lula Kamal MSc terpana. Ia seakan tak percaya, doa yang baru saja dipanjatkan, langsung oleh Allah SWT dikabulkan. Di depannya, teronggok Alquran tanpa dia tahu dari mana datangnya. "Subhanallah, kalau Tuhan mau memberi dengan cara apa saja, Dia tunjukkan kebesaran-Nya. Seperti melewati "jalan tol", doa saya langsung di-ijabah,'' ungkapnya.
Dia menceritakan kembali pengalamannya saat berhaji, usai mengikuti AIDS Walks pekan lalu. Di Multazam saat menunggu waktu shalat Dhuhur, ia berniat membaca Alquran. Tapi kitab sucinya lupa tak dibawa. Ia enggan beranjak dari tempatnya duduk. ''Saya di dalam masjid pas lurus dengan Multazam. Pokoknya, tempatnya enak sekali,'' kenang putri pasangan Kamal Muhammad dan Alwiyah Baawazier ini. Bila ia berdiri, maka tempatnya duduk itu akan langsung diambil orang.
Maka Lula memutuskan untuk menunggu waktu shalat dengan melakukan sejumlah shalat sunah dan membaca wirid serta dzikir. Sejenak dia sempat menyesalkan dirinya kenapa lupa membawa Alquran.
Tiba-tiba tanpa tahu dari mana datangnya, ada seseorang yang melintas dan menaruh Alquran persis di depannya. "Memang kalau kita mengandalkan otak saja nggak akan sampai," Lula menuturkan dengan menggelengkan kepala dan membelalakkan matanya yang bulat.
Wanita kelahiran Jakarta, 10 April 1970 ini kali pertama melaksanakan rukun Islam yang kelima tahun 2000, dengan fasilitas ONH (Ongkos Naik Haji) biasa. ''Waktu pertama kali melihat Kabah, perasaanku tidak seperti jamaah lain yang cerita sampai meneteskan air mata. Buat saya itu kan hanya simbol, lambang. Saya tidak sampai yang menangis tersedu-sedu," ujar dokter yang juga bintang iklan dan presenter ini.
Konsultan UNICEF untuk flu burung ini juga tidak setuju jika apa yang didapat jamaah di Tanah Suci adalah ganjaran dari perbuatan yang pernah dilakukan sebelumnya. "Saya termasuk yang nggak percaya, kalau ke Tanah Suci nanti perbuatan buruk kita dibalas di sana. Kalau ada kejadian yang tidak enak, itu kasih sayang Allah bahwa kita masih diingatkan sama Allah. Malah saya khawatir kalau di sana baik-baik saja berarti d-cuekin sama Tuhan.''
Bila ada jamaah yang tersesat, misalnya, itu hanya persoalan teknis saja. Agar tidak banyak jamaah yang tersesat di sekitar Kabah dan Masjidi Haram yang memiliki banyak pintu, Lula mengusulkan perlunya dibuatkan sarana penunjuk arah atau papan informasi yang ditulis dalam berbagai bahasa. ''Kalau kita teliti, tempat di sana cukup membingungkan. Pintunya banyak dan ornamennya juga sama. Jadi informasi tidak hanya dalam bahasa Arab, tapi juga bahasa Inggris dan bahasa lainnya," tutur alumnus program master di Kings College London ini.
Dokter yang pernah bertugas di Puskesmas di daerah kumuh Jakarta ini mengaku mendapatkan pengalaman menarik selama melakanakan ibadah wukuf di Arafah dan mabit untuk melempar jumrah di Mina. ''Bayangkan, berangkat dengan membayar ONH biasa, tapi selama di sana mendapatkan fasilitas ONH Plus," ujarnya terkekeh. Gara-garanya, seorang teman berhaji dengan fasilitas ONH Plus dan mengajak konsultas ahli Badan Narkotika Nasional ini untuk bergabung.
Yang membahagiakan, ungkap Lula, meskipun keberangkatannya ke Tanah Suci semata untuk menunaikan ibadah haji, ia pun masih sempat melaksanakan tugas sehari-harinya sebagai dokter. Pasien pertamanya adalah juru masak jamaah. Setelah dia, pasien-pasien lain mengantre. Saking banyaknya pasien "dadakan"-nya, ia terpaksa membatasi. "Karena aku juga mau ibadah.''
Pernah suatu hari karena banyaknya jamaah yang minta diperiksa tensinya, dia kehabisan sarapan pagi. Ia pun bergegas ke dapur untuk mencari kalau-kalau masih ada makanan. Beruntung, dia bertemu juru masak bekas pasiennya. "Bukan dikasih lagi, aku ditawari menu dari A sampai Z," ujarnya, kembali dengan senyum mengembang. Bahkan sejak hari itu, tendanya tak pernah kekurangan makanan dan minuman. dam
dr Lula Kamal MSc
Nama panggilan : LulaTempat tanggal lahir : Jakarta 10 April 1970Pendidikan : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti JakartaS2 Kings College LondonAyah : Kamal MuhammadIbu : Alwiyah BawazierOrganisasi` : Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
17. SHELOMITA SULISTANY DIAH shalat saya lakukan dengan senang hati (edit esensi)
Shelomita : Meski dibesarkan di lingkungan Kristen taat, sejak kecil ia sudah mengenal Islam.
Shelomita Sulistiany Diah Al-Quran Puncak Segala Keindahan
Rangkaian ibadah dalam Islam tak ubahnya mata rantai aktualisasi segala potensi kemanusiaan seseorang. Secara logika ini bisa dipahami sebagaimana yang ditemukan Shelomita Sulistiany Diah dalam perjalanan hidupnya yang penuh warna. Bagi putri artis senior Marini yang kini menjadi penyanyi dan menyandang gelar sarjana psikologi ini, Islam adalah sesuatu yang sangat indah, tidak hanya luas dan kompleks. Menurut dia, Al-Quran beserta isinya sebagai puncak segala keindahan. Berikut ibu dua anak ini yang menjadi pencinta anak-anak ini menuturkan pengalamannya kepada Panjimas. Suatu siang selepas bermain dengan teman-teman, Mama menghampiri saya. Ia lalu bertanya, “Mita, kamu sayang sama Mama tidak?” “Oh, iya, tentu,” kata saya.
“Nah, kalau kamu sayang, kamu mau ketemu dengan Mama, seminggu sekali atau sehari lima kali?” “Ya, sehari lima kali, dong.” “Kamu sayang sama Tuhan, nggak?” tanya Mama lagi. Wah, ini sudah ada konsep sayang dan Tuhan, pikiran dalam benak saya.
“Sayang,” begitu saya katakan cepat-cepat. Lalu, Mama melanjutkan pertanyaannya, “Kalau Papa Idris ketemu Tuhan, sehari lima kali atau seminggu sekali?” “Ya, sehari lima kali, dong.” “Betul. Nah, kalau Islam itu sehari lima kali ketemunya sama Tuhan, sedang kalau Kristen, seminggu sekali. Jadi, kamu mau yang mana?” tanyanya. “Saya mau Islam,” teriak saya.
Saat itu usia saya genap enam tahun. Teriakan yang mantap dan penuh keyakinan itulah akhirnya yang menjadikan diri saya hingga kini menjadi seorang muslim. Dan sejak saat itu pula—meski saya tidak ingat persis apakah saya benar-benar mengucap dua kalimat syahadat setelah itu—saya mulai disibukkan dengan mengaji, menghapal bacaan-bacan Al-Quran, dan menjalankan ritual salat. Semua aktivitas itu saya lakukan dengan senang hati. Tidak ada sedikit pun perasaan terbebani, kaget atau perasaan-perasaan lainnya. Semua saya lakukan semata-mata karena saya ingin setiap saat bertemu dengan Tuhan Yang Maha Pengasih.
Memang, sebelum Mama menikah kembali dengan Papa Idris (Idris Sardi, Red.), kami sekeluarga adalah penganut Kristen. Tetapi, karena saya ke gereja ikut Mama, sementara Mama sendiri tidak terlalu rajin pergi ke gerejanya, membuat pemahaman tentang ajaran agama saya saat itu tidak terlalu kena di hati. Saya tidak dapat sepenuhnya memahami pelajaran tentang agama yang saya anut. Senang, ya, senang. Menyanyi bersama-sama, bergembira. Tetapi, kok, tidak ada pergolakan emosi dalam batin ini. Mungkin juga karena saya malas. Nah, sejak Papa Idris bersama tiga anaknya tinggal di rumah kami, saya mulai merasakan nuansa lain dalam cara berhubungan dengan Tuhan. Saya dihadapkan pada pemandangan ritual salat berjamaah. Saat itu, Mama sudah Islam, mengikuti Papa Idris. Karena terbiasa dengan pemandangan seperti itu, dan juga saya sudah mulai jarang ke gereja, akhirnya, lama-kelamaan saya ikuti ritual mereka. Awalnya saya cuma melihat, menonton sambil berdiri di pojok ruangan saat mereka salat sambil bertanya dalam hati, “Kok, lucu sekali cara mereka bertemu dengan Tuhan. Berdiri, membungkukkan badan, sujud, dan duduk?” Kok, saya juga pingin melakukan seperti itu. Akhirnya, karena dorongan hati yang begitu kuat, saya ikuti mereka dengan tepat berdiri di belakangnya. Pertama-tama, saya memakai rok panjang. Tetapi lama-kelamaan, karena merasa tidak puas, akhirnya saya pakai sarung untuk menutupi kepala ini. Terkadang, seprei juga saya pakai untuk kemudian dililitkan sekenanya ke seluruh tubuh. Senang sekali hati ini rasanya. Melihat perbuatan saya itu, Mama, Papa Idris, dan juga anak-anaknya diam saja. Menegur atau mengajak pun tidak. Sampai akhirnya Mama meng-Islam-kan saya, pada suatu siang, beberapa hari kemudian.
Kasih Opa
Setelah saya menjadi muslim, Mama makin rajin mengajarkan kepada saya pelbagai hal tentang Islam. Di satu sisi Mama mungkin juga banyak mendapat masukan dari Opa, khususnya tentang konsep ketuhanan. Opa saya itu memang orang yang sangat Tuhan minded. Beliau menganut Kristen Sains, yaitu Kristen yang mengakui bahwa Tuhan itu bukan Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Allah, sama dengan Islam. Beliau selalu mengajarkan kepada kami tentang pentingnya cinta kasih. Kasih sayang kepada semua manusia. Opa selalu bilang, “Kita, manusia itu adalah cerminan Tuhan. Jadi, karena Tuhan itu bagus, tidak ada jeleknya, maka kita harusnya juga seperti Dia, tidak jelek. Kalau jelek, itu sudah bukan manusia. Itu sebenarnya sudah bukan diri kamu. Diri kamu itu bagus.” Wah, bagus banget caranya dia ngomong. Saya sangat kagum sama beliau. Ditambah, dia itu juga orang yang tidak pernah marah. Pernah suatu ketika, ia berhasil menangkap maling yang masuk ke rumah kami. Eh, bukannya diomelin ataupun dipukul, Opa malah balik bertanya kepada si maling itu, “Kamu itu maunya apa? Perlunya apa?” Wah, tentu saja kami semua kaget bercampur kagum. Setelah itu dia bilang kepada kami, bahwa uang, dan segala harta benda lainnya itu tidaklah penting. Yang paling penting dalam hidup ini cuma satu, yaitu love, kasih sayang. Kasih, kasih, dan kasih. Jadi, manusia itu jika keluar, ke mana-mana dan mau berbuat apa-apa itu harus full of love. Kasih sayang. Dari mulai bekerja, bersahabat, bermain, atau, apa pun bentuk aktivitas yang dilakukan untuk hidup ini. Sikap Opa yang tulus, seakan menjadi tonggak sejarah hidup saya. Itulah yang membuat saya lebih banyak menuruti nasihat-nasihatnya: rajin berdoa dan bersyukur, berperilaku baik dan mengasihi sesama. Di situlah saya mulai sadar dan mulai mencintai setiap pekerjaan yang saya lakukan. Meski saya tidak menjadi dokter, tidak menjadi seorang ekonom, saya tetap senang dengan apa yang saya jalani sekarang.
Santai tapi berkah
Itulah Opa kami. Hampir setiap saat saya bermain bersamanya. Menikmati
dongengannya, menyimak baik ajaran-ajarannya, merasakan kasih sayangnya, dan pelan-pelan mewarisi pandangan-pandangan hidupnya. Nasihat-nasihat Opa kemudian membuat saya tidak pernah lagi bersedih. Saya tidak pernah lagi menangis kalau tidak boleh begini, tidak boleh begitu, misalnya. Saya mencoba untuk mulai mencintai setiap apa yang saya lakukan. Saya percaya Allah itu ada. Allah pasti membantu saya. Mama juga pernah berkata, “Mita, semua itu pasti ada hikmahnya. Allah itu selalu ada. Dan dia mempunyai maksud lain yang tidak akan kita tahu sebelumnya. Dikasih begini, ya, lihat saja nantinya bagaimana.”
Benar. Saya merasakan benar bahwa sekarang ada hikmahnya dengan saya dididik agak keras, diberikan aturan-aturan dengan disiplin tinggi sewaktu kecil. Begitu juga ketika saya mulai berkarier. Kok, ndilalah saya dilamar pacar saya. Saya merasa, ini semua rezeki dari Allah. Kalau saya menolak, belum tentu tahun depan ada yang melamar lagi. Belum tentu ada yang mau menunggu satu tahun lagi. Ya, sudah deh, akhirnya saya putuskan, meski saat itu bagi karier saya sangat berisiko sekali. Baru satu bulan mengeluarkan album, lalu menikah dan punya anak. Namun itu semua akhirnya saya turuti. Dan alhamdulillah, kok, rezekinya ada saja.
Saya memang bukan orang yang ambisius. Saya agak takut untuk minta yang sukses banget, atau apapun dalam bentuk lain. Saya tidak menjadi ambisius karena di hati kecil saya berkata, kalau orang sudah di atas dia suka lupa dengan yang di bawah. Dengan terutama lingkungan sosialnya. Dan terkadang menjadi berani untuk menghalalkan segala cara. Saya takut sekali menjadi seperti itu. Saya sudah merasakan, banyak sekali berkah yang diberikan oleh-Nya. Karena itu, saya mencoba untuk santai saja menjalani semua ini. Sementara orang lain berkata, apalagi Mama, “Kamu kok, begini. Kamu bisa lebih dari ini di karier.”
“Iya, saya tahu. Mama juga berhasil di karier. Tetapi, kebetulan Mama di perkawinan kacau, sampai tiga kali. Jadi, saya tidak mau seperti itu,” jawab saya. Mama mengerti. Kemudian, saya banyak belajar dari orang-orang yang berkarier bukan sebagai artis, bagaimana mereka mendidik anak-anaknya. Saya juga belajar dari Mama bagaimana ia bisa sukses dalam karier. Sebetulnya, Mama bukan tipe orang yang ambisius, tetapi dia terus dapat, dapat, dan bisa mendapatkannya. Jadi, dalam hal itu saya berusaha untuk balance.
Tidak ada sedikit pun muncul rasa penyesalan dalam diri saya, karena saya sadar, semua orang ‘kan punya peranan masing-masing. Peran saya sebagai orang yang santai, tidak ambisius, ya, saya sadari. Saya tidak pernah menargetkan, misalnya, tahun ini saya harus menghasilkan uang segini. Tidak. Sama sekali tidak. Ya, memang senang sih punya uang banyak, kita bisa membelikan anak kita apa saja. Tetapi, bernafsu untuk mengumpulkan uang dengan cara menargetkan, itu bukan tipe saya. Begitu juga dengan karier. Karier untuk cepat dikenal, famous, itu buat saya mengikuti arus saja. Go with the flow. Alhamdulillah, sampai sekarang saya sudah promo ke Kalimantan tanpa saya harus usaha dengan susah payah. Menurut seorang ustadz yang pernah saya ikuti pengajiannya, manusia itu yang paling benar adalah pasrah kepada Allah.
Saya juga tidak menyesal kenapa di usia saya yang ke-25 baru menghasilkan album. Saya justru merasa beruntung karena di satu sisi saya sudah mendapatkan gelar sarjana psikologi. Mungkin kalau misalnya pilihan saya jatuh ke karier, saya mungkin sudah malas untuk sekolah, karena kuat sekali keinginan saya untuk menyanyi. Tetapi akhirnya, saya tidak menyesal. Nah, sekarang pertanyaan baru muncul, "Kok, sekarang menikah. Tidak menyesal? Bagaimana kariernya?" Tidak, sama sekali tidak. Saya percaya, ini benar-benar dari Allah. Saya yakin benar Allah memberi jalan. Saya selalu percaya bahwa apa yang telah terjadi pada saya itu adalah jalan terbaik dari-Nya. Banyak hal yang sudah saya alami yang membuat keyakinan saya akan keesaan-Nya makin besar. Semakin kuat. Misalnya, saya pernah berdoa, “Ya, Allah, saya ingin menikah di usia 25 tahun.” Benar, pas usia 25 tahun, saya menikah. Saya ingin punya anak umur 26 tahun. Benar, umur 26 saya mendapat anak. Terus, saya ingin anak pertama saya laki-laki. Dikasih, meski saat itu kehamilan saya terancam dengan adanya rubella—penyakit yang disebabkan oleh virus—dalam tubuh saya. Saat itu, saya terus berdoa, saya datang ke pengajian. Rutin berdoa bersama agar janin saya selamat, bebas dari kemungkinan virus yang saya idap. Saya pasrah. Alhamdulillah, pas lahir, anak saya bebas dari virus penyebab penyakit tersebut. Anak saya sehat walafiat.
Kemudian, saya minta anak kedua saya perempuan. Dikasih. Padahal semua sudah memprediksi bahwa janin yang saya kandung itu berjenis kelamin laki-laki. Sampai orang tua yang dianggap mempunyai kelebihan (paranormal), pun mengatakan hal yang sama. Saya tidak hiraukan. Saya terus berdoa dan berharap agar semuanya selamat, lahir dan batin. Pas melahirkan, ternyata perempuan. Ya, Allah, berkah sekali yang saya alami semua ini. Benar-benar berkah. Tidak bisa diatur. Subhanallah, Mahasuci Allah, Allah Mahabesar.
Saya juga diberkahi dengan diberi seorang suami yang baik sekali. Padahal, dengan Mama cerai tiga kali, saat itu saya menganggap semua laki-laki itu sama, tidak ada yang baik. Tidak ada yang bagus. Nah, kok, saya dikasih jalan sama Allah, dengan awalnya saya menjalin persahabatan dengan suami saya ini. Karena saya dekat tidak hanya dengan dia tetapi juga dengan keluarganya, saya dikirim untuk ikut pelatihan kepribadian di Malaysia oleh keluarganya. Dan ternyata, suami saya juga ikut pelatihan itu. Otomatis, selama di sana kami menjadi lebih dekat lagi. Dan saya merasakan betul kebaikan-kebaikan yang diberikan oleh dia. Pelatihan itu pun membantu saya untuk membuka mata, hati dan pikiran saya. Saya yang selama ini suka sombong kalau berkenalan dengan laki-laki, dan juga tidak berniat lagi untuk pacaran, menjadi berubah. Dengan pikiran yang telah berubah saya berani untuk pacaran dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Teori psikologi yang saya dapat di kampus juga mengatakan begini, “Kamu akan dapat apa pun dari yang kamu lakukan. Jadi, kita itu refleksi dari apa yang kita tunjukkan ke dia. Kalau kamu dijahatin, kamu harus berefleksi. Bukannya marah-marah.” Cocok sekali dengan pemahaman saya akan Tuhan. Pelajarannya pas sekali. Tetapi, ini semua saya kembalikan lagi kepada Allah SWT. Bahwa Allah-lah yang mengatur ini semua. Allah-lah yang telah memberi jalan buat kebahagiaan hidup saya ini.
Vertikal dan horizontal
Islam buat saya adalah sesuatu yang sangat indah, tidak hanya luas dan kompleks. Al-Quran beserta isinya telah menjadi pegangan hidup saya tanpa ada sedikit pun keragu-raguan yang tumbuh. Alangkah nikmat, alangkah dalam, alangkah luas, alangkah jauh, alangkah tinggi, alangkah luhur dan murni. Saya telah menemukan Al-Quran sebagai puncak segala keindahan. Saya terharu karena pada akhirnya saya bisa membaca Al-Quran. Saya terharu karena saya bisa melantunkan ayat-ayat suci ciptaan-Nya meski belum benar betul lafaznya. Saya telah menemukan Al-Quran sebagai puncak segala keindahan.Keyakinan saya akan kebesaran Allah SWT, semakin bertambah kuat setelah beberapa waktu lalu saya datang ke sebuah pengajian. Dalam ceramahnya, sang ustadz saat itu berkata bahwa Sang Pencipta, Allah SWT, itu Mahabaik. Sudah, itu saja yang harus kita ingat. Dikatakan selanjutnya, bahwa Tuhan itu adalah sesuatu yang dekat, bukan yang jauh di atas sana, yang harus disembah-sembah. Sesuatu yang membuat hidup kita bahagia. Karena itu, kita harus pasrah. Nah, konsep pasrah itu bukanlah menjadikan orang serba menghitung. Misalnya, “Ah, saya sudah begini, masa sih, Allah tidak tahu.” Padahal, ‘kan bukan begitu. Sebaiknya, kita harus usaha. Itu semua akhirnya memacu kita untuk menjadi orang baik. Memacu kita menjadi orang pintar. Yang akhirnya, memacu kita untuk menjadi orang yang bekerja, berusaha. Begitu ‘kan, seharusnya?
Pengetahuan saya tentang Islam memang belum ada apa-apanya. Belum mendalamlah, bisa dikatakan begitu. Saya masih harus dan terus belajar. Dalam upaya ke arah itu, banyak kegiatan yang saya ikuti. Selain ikut dalam pengajian yang diselenggarakan oleh teman-teman artis, di rumah juga saya adakan. Kadang, saya juga ikut pengajian di Padepokan Toha, di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Buat saya, ajaran agama harus bisa membawa kita kepada kebahagiaan di dunia, bukan sekadar janji di akhirat nanti. Saya percaya sekali dengan konsep Habluminallah, Habluminannas. Tidak hanya hubungan vertikal dengan Sang Pencipta saja, tapi juga horizontal, dengan sesama. Karena kehidupan ini adalah wadah kita untuk memperbaiki diri menjadi orang yang terbaik. Sehingga, isilah hidup kita, waktu kita, untuk saling introspeksi. Di mana kita bisa memberi kembali, berbuat kembali untuk nantinya bahagia. Jika semua ini seimbang, balance, vertikal dan horizontal, pasti manusianya akan bagus. Tidak ada guna jika mementingkan diri sendiri, tidak peduli dengan sesama, padahal ia, misalnya, salat terus. Kalau hubungan kita dengan lingkungan baik, tentu hubungan dengan Tuhan juga baik.
Pengalaman saya itu pada akhirnya bisa saya pahami secara logika. Tanpa berusaha mencari-cari, segera saja saya melihat hubungan antara kualitas tersebut dengan hikmah setiap ibadah yang diajarkan dalam Islam. Jadi, salat itu merupakan suatu kebutuhan buat saya. Jadwal salat yang sangat ideal bukan hanya fisik, tapi juga emosi. Begitu pula dengan ibadah-ibadah lainnya, puasa, zakat, haji, zikir dan lainnya. Semua itu ditumbuhkan melalui kepatuhan melaksanakan rangkaian ibadah yang diajarkan.
Anak dan masa keemasannya
Saya merasakan sekali betapa bahagianya saya waktu kecil dulu, saat usia satu hingga lima tahun. Meski saya anak tunggal Mama dari Papa Didi (Didi Abdulkadir Hadju—Red.), tetapi saya tidak dimanja ataupun dididik dengan sangat ketat. Saya dibiarkan bebas bermain sepuas-puasnya dengan tetap memperhatikan tanggung jawab saya. Kebetulan Mama masih tinggal di lingkungan keluarga besarnya. Di sebelah rumah adalah rumah Opa, sedangkan di belakang adalah rumah Om dan Tante, di antaranya Om Yapto.
Bermain bersama, menyanyi, sampai piknik bersama anak-anak Om dan Tante, juga Opa adalah rutinitas kami. Senang dan bahagia selalu menyertai kami. Walau diberi kebebasan, saya tetap bisa mempertanggungjawabkan sekolah saya dengan meraih juara umum. Saya juga sudah dipercaya untuk menjadi pemimpin paduan suara sekolah. Masa lima tahun saya itu saya lewati dengan happy sekali. Dalam psikologi masa itu disebut golden age, masa keemasan. Dalam masa ini otak kita berkembang sangat besar, makanya harus benar-benar dijaga. Otak kita sedang berkembang untuk menyerap segala sesuatu yang diterima dalam lima tahun pertama dari kehidupan manusia. Itu semua adalah memori. Oleh karena, golden age anak-anak itu, yang pertama adalah harus happy. Karena kalau happy, konsep memorinya positif. Dengan konsep memori yang positif, anak itu ke depannya, dalam menghadapi masalah serumit apa pun, dan dalam bentuk apa pun, pasti bisa menghadapinya dengan cara yang positif. Punya kepercayaan diri (self-confidence) dan konsep diri (self-concept) yang bagus. Nah, sebaliknya, kalau golden age-nya tidak happy, meski dia kaya dari segi materi, tetap saja dia tidak akan kokoh. Tidak akan punya konsep diri. Contoh yang paling jelas adalah para korban narkoba.
Nah, berdasarkan pengalaman saya di waktu kecil yang merasa sangat bahagia, ditambah keluhan teman-teman yang merasa anak-anaknya tidak memiliki kegiatan saat golden age mereka, saya mendirikan program visiting educated. Program yang saya dirikan bersama beberapa teman kampus ini merupakan hal yang baru, yang belum ada di Indonesia. Memang, konsepnya sih sama dengan pra-school, tetapi pelaksanaannya di rumah. Jadi, kita yang datang kepada mereka. Alasannya, selain Jakarta macet, yang untuk mencapai lokasi tertentu butuh waktu. Juga kita ingin melihat bagaiamana tingkah laku si anak di rumahnya sendiri. Biasanya ‘kan, si anak menjadi raja dan ratu, tidak mau diberi tahu. Nah, bagaimana pendidik bisa mengubah sikap ini tanpa membuat dia jengkel dan ngambek. Di sinilah kemampuan pendidik diuji. Jadi, pendidik tidak hanya datang dengan membawa satu jenis keahlian, tetapi lebih dari satu: mulai dari kemampuannya mengajak berkreativitas, kemampuan meningkatkan nilai rasa, emosi, juga kemampuan dalam hal pengetahuan, misalnya matematika atau komputer. Yang semuanya ini kita berikan dengan penuh kesenangan dan kegembiraan. Karena terkadang, ada orangtua yang menginginkan si anak unggul dalam bidang tertentu sejak usia balita.
Alhamdulillah, program yang saya tawarkan ini mendapat respons bagus dari para orangtua. Dalam perkembangannya kini, tercatat sudah ada 60 murid yang menjadi visiting educated kami. Program kami ini tentu saja juga memberikan pemahaman tentang konsep ketuhanan. Karena bagi kami, agama adalah nomor satu. Bagaimana agar relationship dengan Tuhannya itu harus benar. Tidak dengan membuatnya takut, misalnya dengan mengatakan dosa, dosa, dan dosa, sepertinya Tuhan itu Soul of Punishment. Soul of hukuman. Tetapi dengan menumbuhkan rasa cinta, bahwa kalau kita baik, Tuhan juga baik kok dengan kita. Tuhan itu sesuatu yang indah.
Alangkah bahagianya melihat anak-anak begitu ceria memenuhi hasrat ingin tahunya. Betapa harunya mendapatkan begitu bersihnya hati mereka. Dalam keadaan seperti itu, pikiran saya biasanya menerawang kepada proses kejadian manusia, sejak dari sel telur, janin, hingga kelahiran ke dunia, dan seterusnya, yang begitu pelik dan kompleks. Semua itu menunjukkan betapa maha luasnya pengetahuan Allah. Saya tidak bisa berpaling dari rasa syukur atas karunia-Nya yang begitu indah: anak-anak yang sehat, saleh, cerdas, dan kreatif yang kini juga sudah saya miliki. Alhamdulillah.
BIODATA
Nama: Shelomita Sulistiany DiahTempat Tgl. lahir: Jakarta, 26 November 1974Pendidikan : Sarjana Psikologi Universitas IndonesiaOrangtua: Didi Abdulkadir Hadju (ayah)Marini Soerjosoemarno (ibu)Anak ke: 2 dari 3 bersaudaraSuami: Arya Fajar Faizal DiahAnak: 1. Arya Fattah Mohammad Diah2. Shanata Sakinah DiahKarier: PenyanyiPresenter: Tahun 1995: “MATA” AnteveTahun 1997: “ZOOM IN” AnteveTahun 2001: “KENCAN BINTANG” TPITahun 2002: “HALAMAN DEPAN” Trans TVAlbum: “LANGKAH” Album Perdana, tahun 2000
18. MEDIANA HUTOMO sering 'bertempur hebat' dengan anaknya, saat memasuki waktu shalat (edit esensi)
Mediana Hutomo, Ogah Main Sinetron 'Mistis'
Artis sinetron dan presenter Mediana Hutomo mengaku tidak akan menerima tawaran bermain pada sinetron yang berbau mistis, karena ia menganggap pekerjaannya itu sebagai syi'ar agama.
"Saya tidak mau main di sinetron yang ada mistisnya, karena pekerjaan saya ini menjadi ladang syi'ar bagi saya. Kalau ada mistik kan cenderung ke arah musyrik. Jadi untuk apa?" katanya, usai menjadi pembicara dalam 'talk show' di Islamic Book Fair 2007, Jakarta, Selasa (6/3).
Menurut Mediana, sebelum bermain dalam sinetron, ia akan memperhatikan peran apa yang akan dimainkannya dan jalan cerita dari sinetron tersebut.
"Saya juga mesti tahu sutradaranya muslim atau nonmuslim, karena kalau menggarap sinetron Islami lebih baik digarap total," kata Mediana, yang mengaku lebih sering bermain dalam sinetron Islami ini.
Ia mengatakan, saat ini makin banyak sinetron Islami yang tidak lagi bernuansa Islam, sehingga merusak pesan yang ingin disampikan.
"Yang tidak ada justru diada-adakan dalam sinetron, kemudian ada sinetron yang bermaksud memberi tahu tentang azab yang diterima jika melakukan kejahatan, tetapi akan lebih baik jika disampaikan dengan baik pula," katanya.
Sementara itu, disamping kesibukannya sebagai pemain sinetron dan presenter, dirinya tidak pernah melupakan keluarga. Dia mengaku selalu meluangkan waktu untuk putra-putri tercintanya.
"Saya kan tidak bekerja penuh seperti bekerja di kantor, justru pekerjaan ini membuat saya lebih memiliki waktu luang untuk keluarga," kata aktris berjilbab ini.
Selain itu, katanya, ia juga tidak pernah lupa mengingatkan putra-putrinya untuk taat beribadah. Mediana mengatakan sering 'bertempur hebat' dengan anaknya, saat memasuki waktu shalat.
"Shalat kan kewajiban bagi yang 'aqil baliq', jadi saya tidak pernah bosan untuk mengingatkan, karena itu juga bagian dari syi'ar saya,"
19.CHICA KOESWOYO sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang shalat
Riadiani Kesuma cq Chicha Koeswoyo : Mendapat Hidayah dari suara Azan
Nama Mirza Riadiani barangkali memang tidak dikenal. Tetapi nama penyanyi cilik yang mencuat di tahun 70-an lewat lagu "Helly" nama seekor anjing kecil, pasti semua orang sudah dapat menebaknya. Ya. siapa lagi kalau bukan Chicha Koeswoyo yang sekarang lebih dikenal sebagai wanita karier. Chicha sekarang memang Direktur PT Chicha Citrakarya yang bergerak di bidang Interior Design, Enterprise, Grafic Design, dan Landscape. Yang jelas perbedaan antara Chicah cilik dan Chicha sekarang bukan pada penyanyi atau wanita karier; tetapi pada keyakinan imannya. Chicha hari ini adalah Chicha yang muslimah, yang hatinya telah terbimbing cahaya kebenaran Dinullah (Islam).
Perihal keislaman saya, beberapa majalah ibukota pernah mengakatnya. Itu terjadi tahun 1985. Singkatnya, saya tergugah mendengar suara azan dari TVRI studio pusat Jakarta.Sebetulnya saya hampir tiap hari mendengar suara azan. Terutama pada saat saya melakukan olah raga jogging (lari pagi). Saat itu, saya tidak merasakan getaran apapun pada batin saya. Saya memperhatikannya sepintas lalu saja.
Tetapi, ketika saya sedang mempunyai masalah dengan papa saya, saya melakukan aksi protes dengan jalan mengurung diri di dalam kamar selama beberapa hari. Saya tidak mau sekolah. Saya tidak mau berbicara kepada siapapun. Saya tidak mau menemui siapapun. Pokoknya saya ngambek.
Pada saat saya mengurung diri itulah, saya menjadi lebih menghabiskan waktu menonton teve. Kurang lebih pulul 18.00 WIB. siara teve di hentikan sejenak untuk mengumandangkan azan magrib.
Biasanya setiap kali disiarkan azan magrib, pesawat teve langsung saya matikan. Tetapi pada saat itu saya betul-betul sedang malas, dan membiarkan saja siaran azan magrib kumandang sampai selesai. Begitulah sampai berlangsung dua hari.
Pada hari ketiga, saya mulai menikmati alunan azan tersebut. Apalagi ketika saya membaca teks terjemahannya di layar teve. Sungguh, selama ini saya telah lalai, tidak perhatikan betapa dalam arti dari panggilan azan tersebut.
Saya yang sedang bermasalah seperti diingatkan, bahwa ada satu cara untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan di akhirat kelak, yaitu dengan shalat. Di sisi lain, suara azan yang mengalun syahdu, sanggup menggetarkan relung hati saya yang paling dalam. Hati saya yang resah, seperti di sirami kesejukan. Batin terasa damai dan tenteram.
Kebetulan meskipun beragama kristen, tetapi saya sekolah di SMA Yayasan Perguruan Islam Al-Azhar Kebayoran Baru. Sejak peristiwa itulah saya menjadi sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang melaksanakan shalat di Masjid Agung Al-Azhar yang memang satu kompleks dengan sekolah saya.
Saya pun mulai sering berdiskusi dengan teman-teman sekelas, terutama dengan guru agam saya Bp Drs. Ajmain Kombeng. Beliau orang yang paling berjasa mengarahkan hidup dan keyakinan saya, sehingga akhirnya saya membulatkan tekat untuk memeluk agama Islam. Apalagi menurut silsilah, keluarga kami masih termasuk generasi kedelapan keturunan (trah) Sunan Muria.
Alhamdulillah, rupanya, masuk islamnya saya membawa berkah bagi keluarga saya dan keluarga besar Koeswoyo. Tahun 1986, saudara sepupu saya, Sari Yok Koeswoyo, mengikuti jejak saya ke jalan Allah. Bahkan di awal 1989, adik kandung saya, Hellen, telah berikrar mengucapkan dua kalimat syahadat. Alhamdulillah, tidak ada masalah yang berarti dengan keluarga kami.
Dengan Islamnya Hellen, saya merasa mempunyai teman untuk berkompetisi mendalami ajaran Islam. Pada setiap Kamis sore, ba'da shalat ashar, kami berdua tekun mendalami Islam kepada seorang guru mengaji yang datang kerumah. Sekarang ini saya sedang tekun mempelajari Al-Qura'an. Meskipun saya akui masih rada-rada susah.
Dari hasil pengkajian saya terhadap Islam dan Al-Qur'an, saya berpendapat bahwa semua permasalah yang ada didunia ini, jawabannya ada di dalam Al-Qur'an. Sebagai orang yang baru merintis usaha, saya tentu pernah mengalami benturan-benturan bisnis. Jika kegagalan dikembalikan kepada takdir Allah, maka insya Allah akan ada hikmahnya. Menurut saya, manusia boleh saja merencanakan seribu satu planning, tetapi yang menentukan tetap yang di atas (Allah SWT)
Hak cipta dilindungi oleh Allohu Subhanahu wa Ta'alaTIDAK DILARANG KERAS mengcopy, memperbanyak, mengedarkanuntuk kemaslahatan ummat syukur Alhamdulillah sumber dari swaramuslim dicantumkan
20.MONICA OEMARDI waktunya shalat ya shalat (edit esensi)
Monica Oemardi
Dengan Perasaan Berdebar
Artis cantik ini mengaku menyambut bulan Ramadhan tahun ini dengan perasaan berdebar-debar. Karena itu dia sering bertanya kepada diri sendiri, apakah puasanya tahun ini lebih baik dari sebelumnya? "Tapi aku ikuti saja alurnya. Istilahnya, learning by doing. Kalau memperdalam Islam, pastilah, namanya juga masih baru," ujarnya.
Wanita yang memilih menganut agama Islam sejak tahun 1998-an ini tidak ingin ibadahnya dibandingkan dengan orang yang lebih dahulu memeluk Islam. Dia juga tidak ingin dikatakan ibadahnya lebih baik ketimbang yang lainnya.
"Aku enggak mau dikatakan seperti itu. Biasa aja semuanya. Waktunya shalat, ya shalat. Waktunya puasa, ya puasa. Enggak ada yang istimewa, kan? Cuma memang, kadang mualaf itu perlu dipantau, apakah benar dia melaksanakan agama barunya dengan baik. Karena kalau cuma main-main, kan sayang banget. Masak agama dipermainkan," katanya.
Meski semakin memahami Islam, artis yang bermain dalam FTV Sinema Kontroversi ini tidak ingin terlalu menunjukkan kereligiusannya. Katanya, untuk urusan agama, cukup dia dan Tuhan yang tahu. Karena, keimanan seseorang tidak bisa dilihat dari penampilan luar saja.
21.NATALIE SARAH setelah sholat sering nangis (edit esensi)
Natalie Sarah : Penuh Cobaan Menjadi Mualaf
Simak Proses Keislamannya : Bagaimana Allah SWT telah memberikan Hidayah memperoleh ‘Keteduhan Islam’
Keinginannya untuk memeluk Islam dating dari hati yang paling dalam. Cobaan demi cobaan dating silih berganti, yang terberat dirasakan ketika harus berhadapan dengan opung (nenek) dan mengakui Islam pilihannya. Atas pertolongan Allah semua dapat dilalui dengan baik, termasuk ketika ia menjalani ibadah umroh untuk pertama kali.
“Aku menjadi mualaf ketika masih sekolah, terus terang aku masih ragu, apakah aku siap dengan segala resikonya. Terutama berbicara dengan mama mengenai status agamaku. Ada perasaan takut diusir oleh keluarga, mengingat mereka adalah Protestan yang taat banget," tutur Sarah yang pernah bermain dalam sinetron Cintaku Di rumah Susun.
Terlahir sebagai anak pertama dari enam bersaudara, memang dirasakan berat oleh Sarah. Selain harus menjadi teladan bagi adik-adiknya, ia pun menjadi tempat curhat dari setiap persoalan Nurmiaty, sang mama.
Tidak mengherankan jika Sarah lebih dewasa dibandingkan dengan anak seusianya. Terbukti Sarah yang menghabiskan masa remajanya di kota Bandung, yang kita ketahui anak mudanya senang dengan pesta dan dunia malam, malah mendapatkan hidayah di kota Kembang tersebut.
Perkenalan Sarah dengan Islam terjadi karena teman-teman sering mengajaknya ke Daarul Tauhid. Menurut Sarah, dalam menyampaikan syiar A'a Gym tidak pernah menyinggung agama manapun, dia lebih sering menyoroti perilaku kehidupan manusia. Itulah yang membuat Sarah tertarik, dirinya bahkan sempat menangis mendengar isi ceramah yang disampaikan. "Lama-lama aku sering ikut ke Daarul Tauhid dan bertukar pikiran dengan teman-teman. Bulan Juni 2001 dibimbing oleh Ust Aldo di Bandung, aku mengucapkan dua kalimat syahadat. Selama duatahun aku masih belum berani terang-terangan menjalani ibadah yang diwajibkan dalam Islam," kenang Sarah yang masih memiliki garis keturunan Aceh dan Batak ini.
Setelah lulus dari SMKK tahun 2001, Sarah balik Ke Jakarta, Ia sempat goyang dengan keyakinannya yang baru, karena tidak punya teman untuk berdiskusi. Hari Minggu jika disuruh ke gereja Sarah selalu kabur, setiap Natal pun ia tidak pernah ada di rumah. Keluarga mulai curiga dengan kelakuan Sarah. Mama adalah orang pertama yang tahu bahwa Sarah telah memeluk Islam. "Untungnya dia demokratis, aku harus yakin dengan pilihanku, jangan pindah-pindah agama," kata Sarah meniru nasihat mamanya.
Kabar Sarah telah masuk Islam sempat terdengar oleh Opung dan bibi, namun mereka tidak yakin apakah itu benar. "Aku dijauhi oleh keluarga, selama puasa aku jarang ada di rumah, lebaran pun dirayakan sendiri. Aku belajar sholat sampai bisa, itupun aku pelajari dari buku yang dibeli di pasar. Bacaan-bacaan ketika sholat aku tempel di tembok, kalau ruku' doanya ada di sajadah. Setelah sholat aku sering nangis, mungkin Allah melihat kesungguhanku. Mukena yang aku pakai, dibeli dari hasil kerja menjadi figuran sinetron. Karena setelah lulus sekolah aku tidak pernah minta uang I sama mama," ujar gadis yang suka mendesain baju ini.
Kemudahan Berbicara
Tahun 2004, Sarah mengaku sudah lancar sholat bahkan ia mulai melakukan sholat-sholat sunat, dan dirinya yakin bahwa Islam adalah agama yang mudah serta fleksibel. Di tahun yang sama Sarah bernazar, jika tabungan yang dimiliki terisi karena rejeki yang Allah berikan maka ia akan berangkat umroh, ternyata Allah mendengar doanya. Semua keluarga kaget mendengar keinginan Sarah, opung pun yang selama ini paling ditakuti langsung turun tangan. Dalam situasi yang agak tegang, Sarah memohon kepada Allah kemudahan berbicara. "Di depan opung dan keluarga, aku ngaku telah memeluk Islam dan sampai mati tetap Islam. Seandainya aku mati nanti, aku ingin dikubur secara Islam. Jika keluarga tidak bisa menguburkan, kasih saja jasadku kepada teman-teman, biar mereka yang mengurusnya. Dengan berangkat umroh semoga keyakinan aku kepada Islam bertambah kuat. Akhirnya semua terdiam, karena opung sudah nyerah dengan keputusanku," tutur Sarah dengan mata berkaca-kaca. Karena begitu beratnya cobaan yang diterima Sarah selama ini, ketika di tanah suci ia tidak mengalami kejadian yang aneh-aneh, malah dirinya mendapatkan banyak kemudahan dalam melaksanakan setiap ibadah di sana. "Setiap hari aku selalu berdoa untuk mama dan adik-adikku agar diberi hidayah oleh Allah, aku ingin mereka masuk Islam tanpa paksaan," kata Sarah yang telah menjadi jamaah pengajian Syamsul Rizal bersama Ineke Koesherawati.
Kurang pede
Sarah yang telah bermain disepuluh sinetron sebenarnya bercita-cita menjadi desainer. Honor yang diterima selama ini mulai diputar untuk modal usaha, seperti membeli mesin jahit dan mesin obras. Ilmu yang didapatkan selama di bangku sekolah tidak terbuang percuma. "Mama sangat senang dengan ideku membuka usaha baju muslim, berarti aku tidak menghambur-hamburkan uang," katanya yang baru dua bulan menjalankan usaha ini di rumah.
Menurut Sarah, pesanan baju buatannya telah datang dari Ineke dan istri ust. Jefry Buchory, namun ia masih kurang pede membuatnya, takut salah selera. Kebanyakan baju yang diproduksi Sarah modelnya casual, seperti yang dipakai ketika menjadi bintang tamu di beberapa stasiun televisi selama bulan ramadhan kemarin.
Sekitar dua puluh model baju telah dibuat Sarah, harganya pun tidak terlalu mahal. Mulai dari motif dan bahan Sarah yang mencari sendiri. Untuk satu baju ia hanya membutuhkan waktu satu hari. Bahkan Sarah pernah membuat baju yang akan dipakai adiknya pada lomba tujuh belasan hanya dalam waktu satu malam. Mengenai merek baju, Sarah belum menemukan nama yang pas. Ia tidak ingin mencantumkan nama sendiri pada setiap baju yang dibuatnya. (amanah)
Proses Keislaman Selebritis Natalie Sarah.Simak Pengakuannya - Bagaimana Allah SWT telah memberikan Hidayah merubah dirinya ’Menuju ‘Keteduhan Islam’
Proses Keislaman Natalie Sarah
AWALNYA sekadar ingin menyenangi hati teman-temannya yang mengajaknya ikut hadir dalam pengajian dan mendengar ceramah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym di Pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Jawa Barat.
Akhirnya, pertengahan tahun 2001 Natalie Sarah tertarik untuk memeluk agama Islam. "Saya masuk Islam karena faktor keluarga, diajak temen hadir dalam pengajian Daarut Tauhid, dengar ceramah Aa Gym, sampai akhirnya mungkin mendapat hidayah untuk memeluk Islam," jelas Sarah.
Ketika pertama kali memeluk Islam, Sarah menganggap agama ini sangat berat. Ini dikarenakan dia merasa kaget saat mengetahui surat-surat yang ada di Alquran harus dihafalnya dalam bahasa Arab bukan Indonesia.
Berkat kemauan dan bantuan dari teman-temannya, Sarah akhirnya bisa menghafal. "Kalau hati kita ikhlas, belajarnya gampang," ungkapnya.
Namun, menjadi seorang muslimat tak semudah membalikkan telapak tangan. Sarah sempat terjerumus dalam kehidupan malam ketika baru terjun ke dunia hiburan. Tahun 2004, wanita kelahiran 1 Desember 1983 ini kembali memperdalam agama Islam. "Aku senang kalau bisa baca Alquran," tutur Sarah yang telah bisa membaca Alquran mesti belum lancar.
Saat ini, wanita berhidung bangir ini berharap bisa membaca Alquran hingga khatam. Tidak hanya itu, jika memiliki rezeki, Sarah ingin menunaikan ibadah haji. "Tapi sebelum naik haji, aku ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi mama dan adik-adikku, tutur Sarah.
Mualaf Ngumpet-Ngumpet
Tahun ini, Sarah mengaku pengalaman kerohaniannya makin dalam. "Alhamdulillah, meski soal ilmu agama aku belum punya banyak, tetapi dalam hal keimanan, aku merasakan kemajuan yang sangat besar," ujar Sarah yang kini rajin mengikuti pengajian. "Sekarang, aku aktif ikut pengajian setiap Kamis malam. Selain itu aku juga selalu ikut I Like Monday di tempat Ustaz Jeffry, tiap Senin malam," ujar Sarah yang pertama kali mengenal Islam, saat bersekolah di Bandung.
"Pertama kali, karena diajak teman ikut ke pengajian Daarut Tauhid. Kata temanku itu, 'Sar, kamu dengarin ceramah ustaz Aa Gym, deh. Dia itu pasti bisa menenangkan hati kamu yang kayak sekarang.'"
Saat itu, Sarah memang sedang dalam keadaan labil dan bingung. "Keluargaku sedang dilanda banyak sekali masalah. Kacau sekali, buntutnya bikin kami broken home." Mengikuti saran sang teman, Sarah yang kala itu masih duduk di bangku SMKK pun pergi mendengarkan ceramah Aa Gym. "Saat itu hati ini rasanya tersentuh banget. Ceramah Aa bagus sekali."
Tiga kali Sarah mengikuti sang teman ke pengajian. "Yang ke -4, malah aku yang merengek-rengek mengajak mereka." Yang unik, "Aku selalu datang setelah salat Isya. Soalnya aku takut ketahuan belum bisa salat," cerita Sarah yang kala itu harus pinjam kerudung sana-sini setiap mau ke pengajian. "Sejak itu, aku merasa sreg dengan agama Islam." Sempat timbul kekhawatiran di hati Sarah. "Aku mikir, kalau aku masuk Islam, pasti nanti keluarga dan teman akan menjauhi." Tapi, "Makin hari keinginan itu rasanya makin mantap. Jadi aku berusaha menguatkan diri dan memilih menjalani apa yang aku rasakan di hati ini," cerita Sarah yang resmi memeluk Islam sejak Juli 2001.
Rajin Istikharah
Kini, 5 tahun menjadi mualaf, Sarah berharap dirinya bisa menjadi muslimah yang baik. "Aku ingin membenahi hati ini, jadi orang yang lebih baik," ujar Sarah yang setahun belakangan serius belajar baca Al-Quran.
Di bulan Ramadan ini, Sarah bertekad memantapkan pelajaran mengajinya. "Sebisanya aku ingin setiap hari mengaji. Lumayan repot juga sih, mengatur waktu. Soalnya aku juga harus syuting sinetron religi dan jadi presenter acara Ramadan, Jamaah Syamsu Rizal yang tayang di TVRI," kisah Sarah yang 4 hari pertama puasa kali ini, selalu berbuka puasa di lokasi syuting.
Setiap waktu berbuka, cerita Sarah, "Seluruh pemain dan kru diharuskan makan makanan kecil. Setelah itu kami salat berjamaah, baru kemudian makan bersama. Habis itu, enggak langsung syuting, lo. Pak sutradara malah mengajak kami Tarawih bersama. Benar-benar ini syuting ternikmat yang pernah aku rasakan. "
Untuk sahur? "Aku selalu makan lengkap, nasi dengan lauk pauk. Setiap hari, Mama selalu masakin aku menu yang enak-enak dan bergizi. Maksudnya supaya staminaku tetap oke, dan pekerjaan lancar meski puasa," cerita Sarah yang juga bergantung pada sang ibu soal urusan bangun subuh untuk makan sahur. "Wah, di rumah, yang bisa bangun subuh kan, cuma Mama seorang," cerita Sarah yang juga sering ditemani adik-adiknya kala makan sahur ini. "Kadang mereka suka ikut-ikutan sahur juga."
Satu yang mengganggu benak Sarah, "Membayangkan Lebaran sendirian. Sudah 4 Lebaran ini aku sendirian.
Sedih aja." Untunglah 2 tahun belakangan ini Sarah sudah punya tambatan hati yang bisa menghibur kesedihannya, Abdullah Rizal. Dengan pengusaha muda yang memiliki darah Arab ini Sarah memang sudah menjalin hubungan nyaris 2 tahun lamanya. "Kami pacaran sejak Januari 2004."
Diakui Sarah, hubungannya dengan Rizal memang serius. Kapan akan dilanjutkan ke jenjang pernikahan?
"Wah, kalalu aku sih, sudah ingin sekali menikah, karena nikah itu kan, ibadah. Rizal juga begitu. Pemikiran ke sana sudah ada. Keluarganya juga sudah sering bilang sama aku. Mamaku sendiri juga sudah memberi dukungan untuk aku menikah."
Lalu, tunggu apa lagi, Sar? "Kami ingin lebih siap lagi secara materi. Bukannya aku merasa kurang dengan apa yang sudah kumiliki saat ini. Bukan. Hanya saja, saat ini aku merasa masih punya banyak pe-er. Masih ada 3 adikku yang harus aku biayai sekolahnya," ujar gadis yang menjadi tulang punggung keluarga sejak sang ayah pergi meninggalkan keluarga mereka ini. Jadi? "Doakan saja ya, semoga aku enggak harus menunggu lama lagi untuk menikah," bisik Sarah yang diam-diam kini sering melakukan salat istikharah ini. (tn)
a.Basic: (review)
M2C2M
Tulisan karya karya abadi ini patut untuk dilestarikan dan berusaha tidak banyak mengedit nya.
M2C2M tidak saja hanya melestarikan tulisan karya yang bersifat abadi, tetapi berusaha untuk mengaktualisasikannya. Diharapkan dengan M2C2M merangsang penulis baru tetapi juga memudahkan penulis diera digital.
M2C2M bentuk metamorfosa penulisan era digital dengan sumber materi dari kliping digital . Kliping digital baik mengunduh dari browsing di internet maupun bentuk lainnya. Dari pilihan thema yang ditetapkan , dapat memilih materi atau bahan dengan mengunduh lewat searc engine dengan pilihan kata yang relevan.
Bagai mana mengelola materi yang telah terkumpul dari awal hingga dapat disajikan dapat melihat contoh
ASIK
ARTIS SHOLAT IDOLA KAMU
atau lihat-lihat di
b. Pengembangan
Pengembangan tulisan M2C2M dilakuakan dengan memperkaya materi dari ilmu agama dan ilmu sosial serta ilmu kebudayaan atau ilmu-ilmu lainnya . Tentunya dengan gaya penulisan versi penulis sendiri dengan acuan yang ada dan valid. ( M2C2M Basic merupakan acuan valid yang bernilai ilmiah ) . Jadi tergantung sasaran calon pembaca yang di bidik penulis, apakah ditulis gaya populer atau ilmiah atau gabungan keduanya .
c. Tahapan teknis penulisan M2C2M
klik disiniCoba cari-cari di http://ompipit.blospot.com/
d. Apa dan lain-lain tentang M2C2M
klik disiniCoba cari-cari di http://ompipit.blospot.com/
e. Contoh-contoh lainnya dari M2C2M
klik disini
Tentang Suka Duka Artis perasaan SUDUA ( Su2 ) atau TEKAD
Literatur
1.ASTRI IVO seusai sholat merasa dirinya kelimpahan taufiq, hidayah, kenikmatan (edit esensi)
astri ivo-KENIKMATAN SERTA HIDAYAH DAN TAUFIK (arsip)
ASTRI IVO (judul asli)
08 Mar 2004 (tanggal sumber)
Oleh arrusodo (penulis))
http://sufinews.com/index.php?subaction=showfull&id=1078721578&archive=&start_from=&ucat=20&go=selebriti (sumber)
2.DENNY MALIKI bangun hanya untuk shalat(edit esensi)
denny malik BANGUN HANYA (arsip)
Denny Malik: Penyakit ARTIS & Alkohol Terakhir (judul asli)
Kamis, 19 Februari 2004, (tanggal sumber)
Diyah Triarsari (penulis)
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0402/19/222955.htm (sumber)
3.ANNISA MONICA OEMARDI hidayah datang saat shalat magrib (edit esensi)
dian nitami dan monica oemar-terkeruk-hidayah datang (arsip)
Annisa Monica Oemardi:HIDAYAH DATANG SAAT DIAN NITAMI SLAT MAGRIB(judul asli)
Sabtu, 23 Oktober 2004 (tanggal sumber)
Ratna Djuwita (penulis)
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/1004/23/ramadan03.htm (sumber)
4.DIDI PETET sempatkan waktu shalat berjamaah (edit esensi)
didi petet-SEMPATKAN WAKTU SHALAT BERJAMAAH (arsip)
Bertamu ke Mushala-mushala Pribadi (judul asli)
Minggu, 15 Juli 2001 (tanggal sumber)
Oleh mg01/mg02/rad/poy (penulis))
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=36193&kat_id=102&kat_id1=&kat_id2= (sumber
5.EKA SHANTI DAN INDRA BEKTI manfaat shalat (edit esensi)
eka shanti dan indra bekti-MANFAAT SHALAT (arsip)
LifeStyle Televisi ,GLOBAL TV, Lebih Dewasa(judul asli)
Sabtu, 23/09/2006 (tanggal sumber)
Oleh (danang/hery/ita) (penulis))
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/televisi/global-tv-lebih-dewasa-2.html (sumber)
6. EKO PATRIO-shalat dan main kartu (edit esensi)
eko patrio-SHALAT DAN MAIN KARTU (arsip)
Eko Patrio (Bagian 3) (judul asli)
10 Apr 2007 21:21:45 (tanggal sumber)
(Serial Femina). (penulis))
http://www.femina-online.com/serial/serial_detail.asp?id=55&views=48 (sumber)
7.GINA ADRIANA SANOVA enerji baru dan ketenangan (edit esensi) gina adriana sanova-ENERJI BARU DAN KETENANGAN (arsip)
Gina A Sanova Bisnis adalah Penunjang Dakwah (judul asli)
Jumat, 13 Januari 2006 (tanggal sumber)
Oleh ika (penulis))
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=230655&kat_id=301&kat_id1=186 (sumber)
8 GITO ROLLIS pertama rssanya malu(edit esensi)
''Awalnya, saya hanya melihat orang-orang yang pergi ke masjid dan belum menunaikan sahalat
gitao rollis-DOSA DAN PERTOBATAN (arsip)
Berbagi Nikmat Taubat Bersama Gito Rollies (judul asli)
Sabtu, 17 April 2004 (tanggal sumber)
Oleh Saroni Asikin-69n (penulis))
http://www.suaramerdeka.com/harian/0404/17/nas12.htm (sumber)
9.IDA LAILA menikmati tidur setelah sholat subuh (edit esensi)
ida laila-MENIKMATITIDUR SETELAH SHALAT SUBUH (arsip)Ida Laila, dari Penyanyi ke "Mubalighah" (judul asli)
Kamis, 31 Agustus 2000 (tanggal sumber)
Oleh Abdul Lathief (penulis))
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0008/31/naper/idal12.htm (sumber)
10.IHSAN TARORE Shalat jalan terus meski sibuk(edit esensi)
ihsan tarore-IND IDOL-SHALAT JALAN TERUS MESKISIBUK (arsip)
Indonesian Idol: Gea Diunggulkan, Malah Terbebani(judul asli)
Jumat, 04 Agustus 2006 (tanggal sumber)
Oleh (sra)Sumber: Warta Kota (penulis))
http://www.kompas.com/ver1/Hiburan/0608/04/011643.htm (sumber)
11. imam tantowi-SHOLAT SEMBUNYI SEMBUNYI (edit esensi)
imam tantowi-SHOLAT SEMBUNYI SEMBUNYI (arsip)Imam TantowiMendapat Teguran Allah (judul asli)
Jumat, 20 September 2002 (tanggal sumber)
Oleh n c12 (penulis))
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=95317&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=186 (sumber)
12.INNEKE KOESHERAWATI ABG shaka, nova,novi dan atras mengingatkan
Shalat (edit esensi)
inneke koesherawati SERTA shaka dan nova dan novida atras-MENGINGATKAN SAYA SHALAT (arsip)
Inneke Koesherawati ; Soal Salat, Diingatkan 3 ABG (judul asli)
20 Sep 2006 (tanggal sumber)
Oleh (eny) (penulis))
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=27733 (sumber)
13.IWAN FALS ingin sholat jumatan di Demak (edit esensi)
iwan fals-INGIN SHOLAT JUMATAN DI DEMAK (arsip)
Iwan Fals Ingin Juma'atan di Masjid Demak (judul asli)
27/09/2006 (tanggal sumber)
Oleh kl/wwn (penulis))
http://www.kapanlagi.com/h/0000136519.html (sumber)
14.KRISDAYANTI banyak banyak shalat untuk menenangakan diri (edit esensi)
krisdayanti-BANYAK BANYAK SHALAT UNTUK MENENANGKAN DIRI (arsip)
KRISDAYANTI UJIAN KECIL MENJELANG KONSER (judul asli)
17/3 (tanggal sumber)
Oleh tabloid nova(penulis))
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8093 (sumber)
15.LIDYA PRATIWI mendekatkan diri lidya (edit esensi)
lidya pratiwi-MENDEKATKANDIRI (arsip)
Artis Sinetrton Lidya Jenuh Ditanyai Terus (judul asli)
16/5/2006 (tanggal sumber)
Oleh gus (penulis))
http://www.kompas.com/gayahidup/news/0605/17/190030.htm (sumber)
16.LULU KAMAL menunggu waktu sholat lulu kamal (edit esensi)
lulu kamal-MENUNGGU WKTU SHAOLAT (arsip)
Lula Kamal ,Jalan ToI' Doa (judul asli)
Jumat, 01 Desember 2006 (tanggal sumber)
Oleh dam (penulis)
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=273909&kat_id=105&kat_id1=147&kat_id2=376 (sumber)
17. SHELOMITA SULISTANY DIAH shalat saya lakukan dengan senang hati (edit esensi)
marini dan shelomita -SHALAT KEBUTUHAN (arsip)
Shelomita Sulistiany Diah Al-Quran Puncak Segala Keindahan (judul asli)
05 Jan 2005 (tanggal sumber)
Oleh Panjimas Asih Arimurti (penulis))
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=1017_0_4_0_m (sumber)
18. MEDIANA HUTOMO sering 'bertempur hebat' dengan anaknya, saat memasuki waktu shalat (edit esensi)
mediana hutomo-TIDAK PERNAH BOSAN MENGINGATKAN SHOLAT (arsip)
Mediana Hutomo, Ogah Main Sinetron 'Mistis' (judul asli)
Selasa (6/3) 2007 (tanggal sumber)
Oleh bun (penulis))
http://www.kapanlagi.com/h/0000161094.html (sumber)
19.CHICA KOESWOYO sering merenung dan memperhatikan teman-teman yang melaksanakan shalat di Masjid di Masjid Agung Al-Azhar (edit esensi)
mirza riadiani-chica koeswoyo -helli- ATU CARA MERAIH SUKSES (arsiMirza Riadiani Kesuma cq Chicha Koeswoyo : Mendapat Hidayah dari suara Azan (judul asli)
18 Nov 05 (tanggal sumber)
Oleh swaramuslim (penulis))
swaramuslim (sumber)
20.MONICA OEMARDI waktunya shalat ya shalat (edit esensi)
monica oemardi-WAKTUNYA SHALAT YA SHALAT (arsip)
ASTRI IVO Monica OemardiDengan Perasaan Berdebar (judul asli)
Jumat, 6 Oktober 2006(tanggal sumber)
Oleh Laurentius (penulis))
http://www.suarakarya-online.com/news_archive.html?category=28&start=150 (sumber)
21.NATALIE SARAH setelah sholat sering nangis (edit esensi)
natalie sarah-SETELAH SHOLAT SERING NANGIS(arsip)
Natalie Sarah : Penuh Cobaan Menjadi Mualaf
Simak Proses Keislamannya : Bagaimana Allah SWT telah memberikan Hidayah memperoleh ‘Keteduhan Islam’ (judul asli)
28 Jun 2006 - (tanggal sumber)
Oleh tabloidnova (penulis))
http://swaramuslim.net/ISLAM/more.php?id=691_0_4_0_M (sumber)